Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dinilai Tak Serius Bangun Infrastruktur

Kompas.com - 06/06/2014, 17:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun ada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pelaku usaha masih memandang pemerintah tidak serius membangun infrastruktur.

Direktur Pengembangan PT Hutama Karya, Budi Rachmat Kurniawan menjelaskan, alasannya, anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk infrastruktur masih sangat kecil, dibanding pengeluaran untuk pos lain.

"Kalau ditanyakan infrastruktur tanggungjawab siapa? Pemerintah. Tapi kalau kita lihat, anggaran pemerintah 2013 itu yang untuk infrastruktur hanya 2,38 persen. Jauh dari memadai," kata dia di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Dia membandingkan dengan India dan Tiongkok. Di India, pemerintah menganggarkan 7 persen dari pengeluaran negara untuk infrastruktur. Bahkan Tiongkok, merogoh sampai 11 persen.

"Memang kalau beberapa fakta menyebut investasi mencapai 4,8 persen. Tapi itu sudah ditambag swasta, APBD, dan BUMN," ujarnya.

Di sisi lain, jika mengharapkan kerasama pemerintah swasta (KPS) pun, sektor privat juga masih menemui sejumlah kendala. Pendanaan proyek infrastruktur sangat tidak didukung oleh aturan perbankan Indonesia. Di sisi lain, soal pembebasan lahan juga masih pelik.

"Jadi, urusan infrastruktur ini butuh political will untuk mengalokasikan dana lebih besar. Kalau bisa mengalokasikan dana untuk pos lain, bukan tidak mungkin bisa alokasikan dana lebih besar untuk infrastruktur," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com