Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asumsi Kurs Rupiah Direvisi, Ini Alasan BI

Kompas.com - 09/06/2014, 13:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memberikan proyeksi kurs rupiah pada Rancangan APBN Perubahan 2014 ini diantara Rp 11.600 hingga Rp 11.800 per dollar AS. Pernyataan BI itu mendapat respon dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, mengenai tanggung jawab bank sentral menjaga nilai tukar.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menjelaskan, melemahnya nilai tukar rupiah sehingga menyebabkan revisi dalam RAPBN P 2014 bermula pada situasi 2013 yang di luar dugaan. "Ini karena adanya perubahan kebijakan moneter AS," kata dia dalam fit and propert test DGSBI, di ruang Komisi XI, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Dia menuturkan, Indonesia merupakan negara kecil dalam sistem keuangan dunia. Dengan adanya globalisasi, Indonesia bersama negara emerging market lainnya akan terdampak jika ada kebijakan di negara pemilik dollar AS.

Mirza menuturkan, sebelum The Fed melakukan kebijakan dari yang longgar menjadi pengetatan, BI berasumsi nilai tukar rupiah masih sesuai APBN 2014. Tapi tenyata pemerintah AS melakukan perubahan drastis.

"Walaupun mungkin peningkatannya (suku bunga) lambat, namun ada perubahan aliran modal. Itu faktor utama yang membuat kurs di Indonesia dan negara-negara emerging market lain melemah," kata Mirza.

Dia menuturkan, suku bunga 0,25 persen itu tidak akan bertahan di tahun depan. Suku bunga 0,25 persen itu ditentukan pada saat AS krisis 2008-2009. Pada tahun depan, diperkirakan suku bunga AS menuju 1 persen, dan pada 2016 menuju 2 persen.

Sebelumnya, anggota Komisi XI DPR RI, Dolfi Othniel Fredric Palit, mempertanyakan peran BI dalam menjaga nilai tukar rupiah. Dia menyesalkan, asumsi kurs direvisi dalam, 11 persen pada RAPBN P 2014 dari asumsi awal sebesar Rp 10.500 per dollar AS pada APBN 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com