Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Nilai Visi Ekonomi Prabowo dan Jokowi Realistis

Kompas.com - 18/06/2014, 10:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Pada 20 Juni 2014 mendatang, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan melihat kesamaan persepsi antara Kadin dengan visi-misi kedua calon presiden, lewat sebuah dialog. Namun, sejauh informasi dan pengetahuan yang para anggota Kadin dapatkan, adakah visi-misi dari salah satu capres yang dinilai lebih realistis?

“Dua-duanya realistis,” kata Rachmat Gobel, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur, menjawab pertanyaan wartawan siapakah yang lebih realistis, ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Jawaban Rachmat terkesan mencari aman. Disinggung mengenai hal tersebut, bos Panasonic Gobel Indonesia itu mengatakan, sebagai mitra pemerintah, Kadin berkomitmen tidak condong ke salah satu pasangan, karena merupakan mitra bisnis, dan bukannya mitra politik.

“Bukan cari aman. Kalau kita pengusaha melihatnya dari sisi positif-objektif,” katanya.

Dalam debat capres-cawapres yang digelar KPU pada Minggu (15/6/2014), kedua pasangan capres-cawapres memiliki garis yang cukup signifikan berbeda. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melihat pembangunan ekonomi dari mencegah terjadinya kebocoran-kebocoran anggaran. Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih kepada pembangunan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing. (baca: "Prabowo Jualan Visi, Jokowi Jualan Program, Masyarakat Butuh yang Mana?")

Menanggapi pemaparan kedua pasangan, Rachmat mengatakan sebenarnya memang dua tema besar itu lah yang dibutuhkan Indonesia. “Suksesnya pembangunan ekonomi itu penting karena SDM-nya. Mencegah kebocoran itu juga penting, karena itu memang bagian dari sistem,” ujar Rachmat.

Tak hanya sampai di situ, ‘ketidakberpihakan’ Kadin pada salah satu pasangan juga terlihat dari tanggapan mengenai, siapakah capres-cawapres yang dinilai lebih investor friendly. “Kalau saya lihat, keduanya investor friendly. Hanya memang goalnya itu harus kita yang buat, jangan investor yang buat,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com