Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Infrastruktur Rendah, Tiap Tahun RI Kehilangan Pertumbuhan 1 Persen

Kompas.com - 23/06/2014, 14:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop mengatakan pemerintah Indonesia perlu melakukan reformasi, salah satunya belanja publik ke arah yang tepat.

Dia mengatakan, distribusi pembelanjaan nasional Indonesia terlalu besar untuk subsidi, dan sangat sedikit untuk kesehatan dan infrastruktur. "Apabila kita bisa menarik uang dari subsidi BBM ke arah kesehatan dan infratruktur, kita bisa melakukan sesuatu yang besar," katanya dalam seminar laporan Bank Dunia, di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Ndiome menyatakan, infrastruktur yang tidak memadai bisa menghambat pertumbuhan. Jumlah investasi di bidang infastruktur selama dekade terakhiur oleh pemerintah pusat, pemda, BUMN dan sektor swasta kurang dari 4 persen PDB. Jumlah ini, lanjut Ndiome, hanya sekitar setengah dari yang dibutuhkan.

Laporan Bank Dunia memperkirakan Indonesia telah kehilangan setidaknya 1 persen pertumbuhan ekonomi setiap tahun selama dekade terakhir, karena investasi yang rendah ini.

Ndiome menuturkan, pengurangan belanja subsidi BBM, yang berjumlah 2,6 persen dari produk domestik bruto dan bermanfaat bagi pemilik kendaraan, akan memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur, dan perawatan kesehatan yang saat ini hanya 0,9 persen dari PDB.

Reformasi belanja publik ini harus dilakukan karena menurut Bank Dunia, subsidi BBM tidak tepat sasaran. "50,9 persen subsidi BBM ditangkap 20 persen orang terkaya, orang kaya. Hanya kurang dari 6 persen yang didapat masyarakat termiskin," ujar Ndiome.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com