Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebocoran Pajak Reklame di Bekasi Diduga Ulah Oknum

Kompas.com - 24/06/2014, 18:15 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Kebocoran pajak reklame yang terjadi di Kota Bekasi diduga disebabkan oleh oknum pemerintah sendiri. Hal ini dijelaskan oleh salah seorang pengusaha advertising yang biasa mengurus perizinan reklame di Kota Bekasi selama 10 tahun terakhir.

"Sudah rahasia umum. Perijinan pajak reklame itu sistemnya 'Spanyol'. Separuh Nyolong. Hasil nego dengan staf pemerintah sendiri," ujar Budianto, pengusaha advertising di Bekasi ketika ditemui, Selasa (24/6/2014).

Budianto menjelaskan alur pengurusan pajak reklame di Bekasi. Pertama, pihaknya akan mendatangi kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) dan instansi ini akan mengeluarkan surat rekomendasi yang ditujukan kepada dinas terkait, dalam hal ini adalah Dinas Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum (DPPJU).

Menurut Budianto, di sinilah proses negosiasi dimulai. Oknum DPPJU akan menawarkan dua metode alur. Pertama, jalur resmi. Kedua, jalur negosiasi. Jika pengusaha yang ingin memasang reklame memilih jalur resmi, maka harus membayar berbagai dana seperti dana kajian dan pantauan. Pengusaha juga harus membayar dana negoisasi. Alur ini dinilai rumit dan juga mahal. Namun, melalui jalur ini akan keluar surat perijinan resmi.

Apabila pengusaha memilih jalur kedua yaitu jalur negosiasi, biaya yang dipilih akan lebih murah yaitu setengah harga resmi. Namun, tidak semua dana disetorkan pada pemerintah. Budianto mengatakan setengah dana akan disetor untuk pemerintah, sedangkan setengah lagi masuk dana pribadi. Inilah yang dimaksudkan dengan istilah "Separuh Nyolong".

"Biaya reklame sekelas billboard per tahun dengan jalur resmi sekitar Rp 300 juta. Kalau lewat jalur negoisasi, bisa setengahnya. Aman. Tapi tanpa surat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com