Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pialang: Kebijakan Ekonomi Prabowo Terlalu "Kasar"

Kompas.com - 27/06/2014, 19:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Pelaku pasar mengkhawatirkan kondisi perekonomian nasional, jika calon presiden yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto memenangkan pilpres 9 Juni 2014.

Pialang dari PT Sucorinvest Central Gani (Sucorinvest), Isfhan Helmy mengungkapkan salah satu yang dikhawatirkan pelaku pasar adalah kebijakan yang akan ditempuh Prabowo Subianto terkait dengan harga BBM bersubsidi.

Menurut Isfhan, Prabowo melalui tim suksesnya pernah menyatakan akan tetap mempertahankan harga BBM bersubsidi. Namun konsekwensinya, pendapatan pajak dan rasio utang terhadap PDB dinaikkan.

"Ini yang dikhawatirkan pelaku pasar. Saat ini rasio utang terhadap PDB masih di kisaran 20-30 persen. Jika rasio tersebut dinaikkan hingga misalnya 50 persen, pastinya akan berpengaruh terhadap peringkat utang Indonesia. Pelaku pasar sangat khawatir dengan rencana ini," ujarnya saat berkunjung ke kantor Kompas.com, Jumat (27/6/2014).

Menurutnya, Prabowo ingin menyamakan rasio utang terhadap PDB Indonesia seperti negara tetangga, yaitu Malaysia dan Thailand guna mempertahankan agar subsidi BBM tetap bisa besar. Namun, hal itu dinilai akan memperburuk kondisi pasar di Indonesia, karena Indonesia akan terus menambah utang.

"Istilahnya, kebijakan Prabowo ini terlalu 'kasar'. Jangan samakan Indonesia dengan negara lain. Rasio utang Amerika Serikat memang mencapai 100 persen, tapi kondisinya berbeda dengan Indonesia," lanjutnya.

Sementara itu untuk kebijakan Joko Widodo, menurutnya, langkah yang akan ditempuh oleh calon presiden nomor 2 itu cukup bisa diterima oleh pelaku pasar. Ini karena pasangan capres tersebut akan secara bertahap mengurangi subsidi BBM dan dananya akan digunakan untuk keperluan lain, seperti pembangunan infrastruktur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com