Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Loyo, Elektronik dan Gadget Makin Mahal

Kompas.com - 28/06/2014, 14:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Pelemahan rupiah hingga ke posisi Rp 12.000 per dollar AS, mengerek naik harga produk elektronik dan gadget. Maklum, kebanyakan produk tersebut berstatus barang impor yang dibeli dengan uang dollar AS. Kenaikan harga barang elektronik rata-rata 15 persen-25 persen jika dibandingkan dengan banderolnya di tahun lalu.

Produk elektronik yang harganya terbang paling tinggi adalah lemari es dan pendingin udara. "Karena permintaan terhadap keduanya tinggi," tutur AG Rudyanto, Ketua Electronic Marketers Club (EMC), Kamis, (26/6/2014).

Harga telepon seluler dan gadget lain juga terangkat sejak awal tahun. "Vendor sudah menaikkan harga mengikuti kurs dollar AS, khususnya produk baru," kata Budiarto Halim, Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk, pemilik gerai Erajaya.

Jika nilai tukar rupiah semakin terbenam, bukan tidak mungkin harga jual produk elektronik kembali naik. "Kami akan memilih produk mana yang akan naik," ujar Herdiana Anita, Sales and Marketing PT Sharp Electronics Indonesia.

Adapun Polytron tengah mempertimbangkan kenaikan harga. Produsen elektronik lokal itu telah mengerek harganya sekitar 5 persen-10 persen di awal tahun "Kami tunggu dan lihat sampai tiga bulan ke depan," kata Santo Kadarusman, PR and Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi, pemilik elektronik merek Polytron.

Yang jelas, pelemahan rupiah membuat pebisnis elektronik kembang-kempis.

Ali Soebroto, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) menuturkan, kebanyakan pebisnis menggunakan asumsi kurs dollar AS berkisar Rp 11.300-Rp 11.500 saat menyusun anggaran. Tapi kini, dollar AS terangkat hingga Rp 12.000. "Dampaknya sudah kompleks," kata Ali.

Pelemahan rupiah otomatis berdampak terhadap penurunan angka impor. Tingginya harga elektronik dan gadget menjadi alasan pengusaha mengurangi pembelian. "Impor ponsel mungkin bisa berkurang karena kenaikan nilai tukar dollar AS," kata Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian. (Francisca Bertha Vistika, Sinar Putri S.Utami, Benediktus Krisna Yogatama)
baca juga:
Menkeu: Kompetisi Politik Ketat Penyebab Rupiah Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com