Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adidas Klaim Ungguli Nike pada Piala Dunia 2014

Kompas.com - 11/07/2014, 04:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com — Produsen perlengkapan olahraga asal Jerman, Adidas, mengklaim memenangi persaingan dengan kompetitornya, Nike, dalam hajatan Piala Dunia 2014.

Klaim tersebut berdasarkan fakta Adidas merupakan sponsor dari dua tim nasional yang akan berlaga di babak final Piala Dunia 2014, Jerman dan Argentina.

Adidas dan Nike merupakan dua perusahaan produsen perlengkapan olahraga yang mendominasi industri senilai 5 miliar dollar AS per tahun itu. Kedua perusahaan menguasai 80 persen pasar industri perlengkapan olahraga tersebut dengan beragam produk.

Meski Adidas mengklaim kemenangannya di Piala Dunia 2014, Nike tetap menjadi ancaman dengan penetrasi yang lebih banyak termasuk di Eropa Barat, kampung halaman Adidas.

"Adidas akan menjadi merek yang paling terlihat saat final Piala Dunia (2014)," kata CEO Adidas Herbert Hainer seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/7/2014). "Kami sekali lagi mengukuhkan posisi kami sebagai merek (perlengkapan) sepak bola terkemuka di dunia. Adidas jelas adalah nomor 1 dalam sepak bola global."

Adidas telah memasok perlengkapan sepak bola untuk dipakai di laga piala dunia sejak 1970. Namun, pada tahun ini Nike memasok perlengkapan untuk lebih banyak tim nasional yang berlaga di ajang empat tahunan ini dibandingkan Adidas.

Di Brasil, perlengkapan produk Nike dikenakan oleh 10 dari 32 tim yang berlaga, termasuk tim tuan rumah. Adapun Adidas memasok 9 tim nasional. Meski demikian, produk berciri tiga garis milik Adidas akan mendominasi laga final pada Minggu (13/7/2014).

Laga final Piala Dunia 2014 yang mempertemukan dua tim nasional dengan sponsor yang sama ini akan menjadi yang pertama kali terjadi lagi sejak 1990. Logo Adidas juga akan semakin menonjol di laga final tersebut karena ada di banyak sepatu pemain bintang, seragam panitia, dan bola yang dipakai.

Adidas menargetkan rekor penjualan dari produk terkait sepak bola senilai 2,7 miliar dollar AS pada 2014. Adapun Nike mematok target 2,3 miliar dollar AS, untuk tahun fiskal yang akan dilaporkan pada Mei 2015. Dengan periode fiskal yang berbeda, Nike diperkirakan dapat melampaui target Adidas ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Maskapai Emirates Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Lulusan SMA Bisa Daftar

Whats New
Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Didukung Konsumsi yang Tinggi, Prospek Bisnis Distribusi Beras Dinilai Makin Cerah

Whats New
PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

PGN Lunasi Utang Obligasi Dollar AS Pada 2024

Whats New
Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Whats New
Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Kelas 1,2,3 Diganti Jadi KRIS, Ini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 14 Mei 2024 Mayoritas Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 14 Mei 2024 Mayoritas Naik

Whats New
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok Lewat SSCASN

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok Lewat SSCASN

Whats New
Lowongan Kerja Astra Honda Motor, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja Astra Honda Motor, Ini Posisi dan Persyaratannya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 14 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 14 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Perilaku Petugas Penagihan 'Fintech Lending' Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Perilaku Petugas Penagihan "Fintech Lending" Paling Banyak Diadukan Masyarakat

Whats New
Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com