Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Peringatkan Saham Teknologi "Kemahalan"

Kompas.com - 16/07/2014, 01:30 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - The Federal Reserve, Selasa (15/7/2014), memperingatkan beberapa perusahaan teknologi tinggi sudah mendapatkan harga saham yang terlalu tinggi. Meski demikian, The Fed menepis ada ancaman gelembung pasar saham.

Laporan ekonomi tengah tahunan The Fed menyatakan nilai saham di beberapa sektor telah tumbuh secara substansial, terutama di perusahaan kecil media sosial dan industri bioteknologi. Namun, bank sentral Amerika Serikat ini tak menampik saham perusahaan-perusahaan ini sempat terpuruk pada awal tahun.

Komentar soal over-valuasi tersebut diduga lebih tertuju pada gelombang minat investor kepada usaha baru, yang banyak di antaranya muncul dari Silicon Valley, berusaha menjadi "Facebook berikutnya" atau memburu keuntungan dari perusahaan bioteknologi.

Pada tahun lalu, Twitter mendapatkan penawaran senilai 1,8 miliar dollar AS dan sekarang nilainya sudah melonjak menjadi 20 miliar dollar AS sekalipun belum ada keuntungan dibuat perusahaan ini.

Komentar The Fed ini langsung mendorong turun laju saham teknologi pada perdagangan Selasa pagi di Amerika Serikat. Meski demikian The Fed menegaskan bahwa saat ini pasar saham negara itu tak sedang berada di wilayah gelembung meskipun sudah mencatatkan rekor indeks.

"Beberapa indeks harga saham telah meningkat ke level tertinggi sepanjang masa secara nominal sejak akhir 2013," kata laporan itu. "Namun, langkah-langkah penilaian untuk pasar secara keseluruhan pada awal Juli menyatakan umumnya (level itu berada) pada tingkat yang tidak jauh di atas rata-rata historis mereka, menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, investor tidak terlalu optimis soal ekuitas."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com