Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 146.878 Pekerja Informal Jadi Peserta BPJS

Kompas.com - 16/07/2014, 14:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sepertinya harus mulai mengendurkan target kepesertaan dari tenaga kerja sektor informal yang dipasangnya. Soalnya, dua tahun berturut-turut target kepesertaan pekerja informal selalu meleset.

Bahkan, di separuh pertama tahun ini cuma sekitar 146.878 peserta pekerja informal baru yang berhasil dirangkulnya dari target sebanyak 1 juta peserta. Itu berarti, baru 15 persen dari target pekerja informal yang dipatok BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi peserta program jaminan sosial tenaga kerja.

Di sepanjang tahun lalu, malah hanya 81.289 pekerja informal yang telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dari target sebanyak 320.000 peserta. “Memang, kami selalu pasang target tinggi. Tetapi, kami optimistis, mengingat pertumbuhan kepesertaan dari pekerja informal ini tinggi. Di Juni ini saja kenaikannya 180 persen,” tutur Junaedi, Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS, Selasa (15/7/2014)malam.

Pekerja informal yang disasar BPJS Ketenagakerjaan adalah tenaga kerja bukan penerima upah, seperti tukang ojek, pedagang kaki lima atau pedagang pasar. Mereka diminta secara mandiri mendaftarkan kepesertaan untuk mengikuti program wajib pemerintah ini.

Namun, untuk memudahkan, mulai tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan juga merilis pendaftaran mandiri melalui telepon selular. Proyek percontohannya akan dilakukan di dua kota, yakni Pasar Tanah Abang di Jakarta dan Yogyakarta.

“Jadi, nanti mereka bisa mengikuti program menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui telepon genggam. Ini sangat mudah. Iuran mereka sama, sekitar 0,30 persen dari Upah Minimum Regional (UMR) dengan perlindungan antara lain, kecelakaan kerja dan kematian,” katanya. (Christine Novita Nababan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com