Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

G20 Manfaatkan Isu #MH17 Sebagai "Senjata" untuk Tekan Rusia

Kompas.com - 19/07/2014, 09:07 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan dari negara-negara G20 menggelar pertemuan di Sydney. Pada pertemuan tersebut, kasus jatuhnya Malaysia Airlines MH17 akan menjadi salah satu topik guna menekan Rusia agar menghentikan dukungan terhadap aksi separatisme di Ukraina.

Meskipun dalam pertemuan para menteri perdagangan negara-negara G20 tetap berfokus pada pertumbuhan ekonomi, namun kejadian jatuhnya Malaysia Airlines yang ditembak pemberontak Ukraina yang didukung Rusia sedikit banyak juga akan mengubah pokok bahasan dalam forum itu.

Menteri perdagangan Australia, Andrew Robb mengatakan dia telah bertemu dengan Menteri perdagangan Rusia Denis Manturov pada pekan ini. Dalam pertemuan itu, Robb mengungkapkan, pihaknya menekan agar Rusia menghentikan aksi dukungan terhadap sparatis Ukraina.

"Australia meminta ketegasan Rusia, bahwa negara tersebut akan bisa bersikap kooperatif terhadap investigasi yang dilakukan oleh PBB," ujarnya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (19/7/2014).

"Namun, Menteri Perdagangan Rusia menyampaikan bela sungkawa, dan ada indikasi bahwa Pemerintah Rusia akan bekerjasama dengan investigator PBB. Namun demikian, mereka tidak memberi jaminan bahwa Rusia akan akan menghentikan dukungan terhadap aksi separatisme di Ukraina," lanjut Robb.

Terkait dengan insiden jatuhnya Malaysia Airlines MH17, Australia mempertimbangkan untuk memberikan sanksi perdagangan terhadap Rusia. Langkah yang dijatuhkan Australia itu juga dilakukan oleh beberapa negara anggota G20.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com