Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Jokowi Buktikan Tak Didukung Asing

Kompas.com - 23/07/2014, 13:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara menilai, saat ini waktunya bagi Joko Widodo untuk membuktikan diri bahwa tidak ada kepentingan asing di belakangnya, setelah capres tersebut memenangkan pilpres.

Dia menjelaskan, untuk menghadapi masalah di sektor pertambangan, pemerintahan di bahwa Joko Widodo-Jusuf Kalla tinggal menjalankan saja Undang-undang No.4 tahun 2009, dan pemerintah perlu menjaga komitmennya.

“Kita mau minta, kalau belakangan ini banyak tudingan bahwa Pak Jokowi didukung asing, buktikan saja dengan sikap komitmen terhadap Undang-undang itu,” kata Marwan kepada Kompas.com, dihubungi Rabu (23/7/2014).

Dia menambahkan, untuk urusan renegosiasi Kontrak Karya misalnya, pemerintah mendatang harus lebih cepat dibanding pemerintahan sebelumnya. “Selama Pak SBY memerintah, renegosiasi ditargetkan kelar pada tahun ini, tapi sekarang belum seluruhnya selesai. Jangan sampai ada kompromi (lagi),” harap Marwan.

Namun, bagaimanapun juga kabinet yang ada di pemerintahan Jokowi mendatang juga amat menentukan keberhasilan pemerintah di sektor pertambangan. Ditanya mengenai letak kekuatan negosiasi yang dimaksud, apakah ada di tangan Jokowi atau koalisi pendukung, Marwan memastikan utamanya ada di Presiden.

“Kalau presiden itu menjalankan fungsinya dengan baik sebagai pemimpin tertinggi, maka renegosiasi bisa diselesaikan dalam setahun. Kalau Presiden berkomitmen, yang di bawah apakah Wapres, apakah menteri akan tunduk. Presiden harus menetapkan target, kalau perlu mengganti menterinya kalau tidak berhasil. Intinya konsistensi dari komitmen Presiden, itu yang utama,” tukasnya.

KPU pada Selasa (22/7/2014) pukul 21.33 secara resmi menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019, unggul atas pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Berdasarkan penetapan KPU, pasangan Jokowi-JK meraih 70.997.833 (53,15 persen), sedangkan pasangan Prabowo-Hatta meraih 62.576.444 suara (46,85 persen) dari total suara sah nasional. Jokowi-JK unggul 8.421.389 suara, lebih besar 6,3 persen daripada perolehan suara Prabowo-Hatta.

Sayangnya, keputusan KPU ini menuai penolakan. Merasa dicurangi, Prabowo menyatakan dirinya bersama calon wakil presiden Hatta, menolak pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung. Pernyataan tertulis penolakan dan penarikan diri itu, hanya ditandatangani Prabowo, tanpa Hatta, mantan Menko Bidang Perekonomian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com