Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Analyst Meeting Pemaparan Kinerja BCA Semester I 2014

Kompas.com - 26/07/2014, 07:26 WIB
advertorial

Penulis

Di tengah periode ketidakpastian ekonomi sepanjang Semester I 2014, BCA mampu mempertahankan pendapatan operasional yang solid, kualitas aset, permodalan, dan likuiditas yang sehat. Ini adalah modal yang menguntungkan untuk menangkap peluang, di saat ekonomi Indonesia kembali membaik.

PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) mengumumkan pencapaian kinerja yang solid pada semester I 2014 dengan laba bersih meningkat 24,2% menjadi Rp 7,9 triliun dibandingkan Rp 6,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, tumbuh 25,0% menjadi Rp 19,6 triliun pada semester I 2014 dari Rp 15,7 triliun pada periode yang sama di tahun 2013.

Sementara Marjin Bunga Bersih (NIM) yang meningkat 50 bps menjadi 6,5% pada semester I tahun 2014, dari 6,0% pada semester I tahun 2013, mencerminkan yield aset produktif yang lebih tinggi dengan adanya peningkatan portofolio kredit.

Menurut Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, sukses ini bisa dicapai berkat penerapan manajemen risiko secara disiplin, sehingga mendukung kualitas kredit dan probilitas yang berkelanjutan. “BCA mampu terus menunjukkan daya tahan dan kemampuannya dalam beradaptasi terhadap situasi dengan berbagai tantangan,” demikian Jahja.

Berkat penerapan prinsip kehati-hatian, dengan memperketat kebijakan dan kriteria pemberian kredit di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu, BCA mampu mencatat pertumbuhan kredit di semua segmen.

Portofolio kredit, misalnya, meningkat 14,6% YoY atau Rp 40,9 triliun menjadi Rp 321,3 triliun pada akhir Juni 2014. Kredit korporasi tercatat sebesar Rp 106,4 triliun, atau naik 16,3% YoY. Kredit komersial & UKM tumbuh signifikan sebesar 14,9% YoY menjadi Rp 127,0 triliun. Sementara itu, kredit consumer meningkat 12,6% YoY menjadi Rp 88,3 triliun, yang didukung oleh kenaikan outstanding seluruh produk kredit consumer.

Begitu juga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang meningkat 9,0% YoY menjadi Rp 52,8 triliun, serta Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang naik 16,8% YoY dari Rp 23,4 triliun menjadi Rp 27,3 triliun. Sementara outstanding kartu kredit tercatat sebesar Rp 8,1%, naik 23,8% YoY pada Juni 2014.

Hingga akhir Juni 2014, likuiditas neraca tetap terjaga dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat sebesar 75,5%  dan secondary reserves sebesar Rp 67,7 triliun, atau 16,1% terhadap total dana pihak ketiga. Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap berada pada level yang cukup rendah, yaitu 0,5%, dengan rasio cadangan sebesar 368,1%.

Rasio kecukupan modal (CAR) per Juni 2014 yang berada pada level 17,0%, dibandingkan 16,0% pada Juni 2013, mempertegas posisi permodalan BCA yang sehat. BCA juga mempertahankan posisi pendanaan yang solid dengan total dana pihak ketiga sebesar Rp 421,2 triliun, atau meningkat 11,3% YoY. Saldo dana rekening transaksi (giro dan tabungan atau CASA) merupakan porsi utama dana pihak ketiga, yaitu sebesar 77,2% dari total dana pihak ketiga. Dana CASA meningkat 6,3% YoY menjadi Rp 325,2 triliun. Dana giro naik 8,9% YoY menjadi Rp 105,7 triliun, sementara dana tabungan tumbuh 5,1% YoY menjadi Rp 219,5 triliun. BCA juga mencatat pertumbuhan signifikan pada dana deposito sebesar 32,4% YoY menjadi Rp 96,0 triliun, sejalan dengan kenaikan suku bunga deposito secara bertahap.

Jahja Setiaatmadja menegaskan, melihat indikator-indikator perekonomian Indonesia yang  menunjukkan pertumbuhan yang melambat, volatilitas nilai tukar Rupiah yang terus berlanjut,  dan likuiditas yang lebih ketat, menjadi hal penting bagi BCA untuk menjaga pertumbuhan kredit pada level yang tepat, serta memperkuat posisi likuiditas dan permodalan. “Kami yakin bahwa BCA akan berada pada posisi yang menguntungkan untuk menangkap peluang pada saat ekonomi Indonesia kembali membaik,” imbuhnya.

Hingga akhir Juni 2014, BCA memfasilitasi layanan transaksi perbankan kepada hampir 13 juta rekening nasabah melalui 1.062 cabang, 14.528 ATM dan ratusan ribu EDC dengan dilengkapi layanan internet banking dan mobile banking. BCA menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia, dengan fokus pada bisnis perbankan transaksi, dengan fasilitas kredit dan solusi keuangan bagi segmen korporasi, komersial dan UKM serta konsumer. (adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com