Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2,5 Bulan Lagi, Mau Dibawa ke Mana Merpati?

Kompas.com - 29/07/2014, 16:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dua setengah bulan lagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono usai. Namun, permasalahan Merpati masih seperti benang kusut yang belum juga terurai.

Saat dikonfirmasi mengenai upaya penyelamatan Merpati oleh pemerintahan yang berumur tinggal 2,5 bulan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, negara lebih merugi jika Merpati ditutup.

"Saat ini, Merpati itu utangnya Rp 6 triliun lebih. Katanya lebih rugi kalau ditutup. Filosofisnya, bagi saya, mana yang paling sedikit ruginya. Tapi saya belum bisa memastikan secara teknis, karena permasalahan Merpati tidak semudah yang diberitakan," katanya kepada wartawan dalam obrolan santai seusai open house di kediamannya, Menteng, Jakarta, Senin (28/7/2014).

Dari sejumlah opsi restrukturisasi Merpati, manajemen dan Kementerian BUMN mengusulkan adanya konversi utang menjadi saham pemerintah (debt to equity swap) untuk maskapai pelat merah itu.

Tetapi, CT memandang permasalahan Merpati bukan hanya soal krisis keuangan. "Kalau perusahaan itu (utangnya) dikonversi tapi (tetap) tidak selamat, ngapain?" imbuhnya.

Berdasarkan diskusinya dengan rekan-rekannya di Komite Ekonomi Nasional (KEN), CT menyadari bahwa bisnis maskapai adalah salah satu bisnis yang "ketat" kompetisinya. Dalam kondisi demikian, sangat sulit bagi pemerintah untuk mengelola sendiri sebuah maskapai.

"Tidak bisa usaha penerbangan di-running (dikelola) pemerintah. Sedikit saja tidak efisien, bisa lost (pailit)," kata CT.

Bahkan, sambungnya, perusahaan maskapai swasta pun banyak yang kolaps di tengah persaingan load factor dan efisiensi bahan bakar.

Sekadar informasi, preseden terakhir yang menimpa maskapai swasta dialami oleh Mandala Airlines. "(Tapi) Aneh juga, negara besar tapi tidak punya flag carrier. Jadi, memang dibutuhkan orang yang mau sacrifice (berkorban) untuk membangun flag carrier," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com