"Maskapai (Malaysia Airlines) dalam kondisi 'sakit' selama 14 tahun terakhir. Ia terus kehilangan uang. Jadi, jelas akan membutuhkan banyak waktu sebelum ia kembali, kalau bisa," kata analis riset Maybank Investment Bank Mohsin Aziz seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (3/5/2014).
Namun, fokus utama saat ini bagi maskapai adalah mengobati luka para karyawan, khususnya kru pesawat. Secara moral, mereka telah dilanda kesedihan dan kehilangan lantaran 27 orang kru dinyatakan wafat dalam waktu 4 bulan saja.
Kenyataannya beberapa staf masih berjuang mengobati kesedihan mereka. Beberapa waktu lalu Malaysia Airlines mengadakan doa bersama lintas agama di pusat pelatihannya. Manajemen juga memberikan 600 dollar AS kepada masing-masing karyawannya. Saat ini karyawan Malaysia Airlines mencapai 20.000 orang.
Dihadapkan dengan pembatalan dan rendahnya penjualan tiket, analis penerbangan memperkirakan usia Malaysia Airlines tak lebih dari 5 bulan. Dengan kerugian mencapai 1 juta dollar AS per hari, mereka menyatakan badan investasi pemerintah Malaysia Khazanah Nasional harus turun tangan menyudahi nestapa maskapai tersebut.