Inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 2,29 persen, dan inflasi terendah terjadi di Maumere sebesar 0,13 persen. Inflasi Juli 2014 jika dibandingkan 5 tahun belakangan bukanlah yang terendah. Suryamin menuturkan, inflasi Juli 2009 hanya 0,45 persen, inflasi Juli 2011 sebesar 0,64 persen, dan inflasi Juli 2012 sebesar 0,7 persen.
Namun demikian, dia menyatakan secara umum indeks harga konsumen Juli 2014 masih tergolong rendah, karena pada bulan Juli ada momen puasa dan Lebaran.
“Ini keberhasilan pemerintah mengendalikan inflasi. Pengendalian dilakukan jauh sebelum bulan puasa, 2-3 minggu dirapatkan di mana ada gejolak, dilakukan pengendalian oleh pemerintah,” jelasnya.
Inflasi Juli 2014 dipengaruhi utamanya oleh kelompok bahan makanan sebesar 1,94 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 1 persen. Sandang mengalami kenaikan 0,85 persen, sementara transportasi dan jasa komunikasi naik 0,88 persen.
Suryamin mengatakan, tiga kelompok terakhir tersebut memberikan andil cukup signifikan terhadap inflasi karena Lebaran. Banyak orang membeli makanan jadi, membeli sandang, serta melakukan komunikasi serta perjalanan.