Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Pemindahan Loket Imigrasi Terminal 3 ke Terminal 2

Kompas.com - 09/08/2014, 16:37 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Kantor Otoritas Bandara Soekarno Hatta dan Kantor Imigrasi Klas I Bandara Soekarno-Hatta akan memindahkan proses layanan imigrasi di Terminal 3 ke terminal 2. Kebijakan ini akan mulai berlaku Minggu (10/8/2014) pukul 00.00 WIB.

"Ini untuk efektivitas pelayanan imigrasi," kata Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandara Wilayah I, Harry Swignyo pada Sabtu (9/8/2014).

Harry mengatakan, perpindahan lokasi imigrasi tersebut sudah berkali-kali didiskusikan dengan pihak Kantor Imigrasi Klas I Bandara Soekarno-Hatta. 

Menurut Harry, pihak maskapai internasional di Terminal 3, Air Asia, juga sudah diajak berembuk. Simulasi pelayanan juga sudah dilakukan.

AirAsia memang maskapai yang akan merasakan dampak dari perubahan ini terutama layanan bagi penumpang tujuan internasional. Sebab, dengan pemindahan ini, penumpang harus bolak-balik dari terminal 3 ke terminal 2 untuk mengurus imigrasi kemudian naik ke pesawat.

Pro kontra

Harry tidak menampik bahwa bakal muncul pro dan kontra pendapat terkait perpindahan layanan imigrasi di Terminal 3 ke Terminal 2.

Menurut Harry, jika memang nanti sistem tersebut nyatanya tidak efektif untuk penumpang, pihaknya akan kembali mengadakan rapat evaluasi.

"Toh kalau nanti di lapangan ada kendala dan ada hal yang harus diperbaiki kan masih bisa kami evaluasi lagi. Yang jelas sudah kami rapatkan bersama, dan semua pihak setuju hal ini sudah bisa dilakukan pada 10 Agustus besok," kata Harry.

Harry menambahkan, baik pihaknya maupun pihak maskapai sudah melakukan sosialisasi kepada calon penumpang, khususnya di Terminal 3 terkait perpindahan lokasi pengurusan imigrasi.

"Sudah ada banner sosialisasi dari Kantor Imigrasi Bandara di Terminal 3," katanya.(Banu Adikara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com