Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Masih Dibayangi Aura Negatif

Kompas.com - 11/08/2014, 07:49 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan belum akan lepas dari tekanan pelemahan dalam jangka pendek. Di awal pekan ini, Senin (11/8/2014), indeks akan bergerak di rentang tipis dengan sentimen politik dalam negeri yang membuat pelaku pasar mengambil posisi menunggu.

IHSG berbalik melemah sepanjang sepekan kemarin. Maraknya sentimen negatif membuat laju IHSG terpental ke zona merah. Meski rilis inflasi masih seiring dengan pasar dan cadangan devisa mengalami kenaikan namun kembali defisitnya neraca perdagangan dan melambatnya PDB Indonesia membuat pelaku pasar lebih memilih mengamankan posisi.

Sepanjang pekan kemarin, asing masih mencatatkan nett sell Rp 847,03 miliar atau anjlok dari pekan sebelumnya yang nett buy Rp 1,06 triliun.

Belum selesai masalah Rusia-Ukraina, kini pelaku pasar dihadapkan pada ketidakpastian dan kekhawatiran baru terhadap potensi AS melakukan invasi ke Irak seiring alasan untuk menumpas gerakan terorisme. Gencarnya pemberitaan akan gerakan ISIS yang meluas di sejumlah wilayah di Timur Tengah dinilai sebagai gerakan terorisme dan akan memicu AS untuk melakukan serangan militernya.  Pelaku pasar mengkhawatirkan akan kembali melonjaknya harga minyak dan dollar AS.

Penguatan bursa saham Asia hanya terjadi di China kecuali Hongkong setelah rilis kenaikan neraca perdagangannya.  Pelaku pasar di pasar saham Eropa pun turut merespon negatif langkah AS melalui Presiden Obama yang terindikasi memberikan persetujuan militernya untuk menyerang wilayah-wilayah Irak yang diyakini dijadikan basis perkumpulan ISIS.

Turunnya balance of trade dan current account Jerman dari rilis sebelumnya; lalu membesarnya defisit neraca perdagangan Inggris menambah sentimen negatif dan menutupi sentimen positif dari kenaikan tipis industrial production Perancis.  

Riset Trust Securities memroyeksikan IHSG di awal pekan ini berada pada rentang support 5.035-5.044 dan resisten 5.067-5.087. Secara teknikal, spinning di atas lower bollinger band (LBB ). MACD cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung turun.

"Masih silih bergantinya sentimen negatif membuat IHSG sulit untuk rebound namun potensi pelemahan lanjutan bisa saja tertahan jika pelaku pasar memanfaatkan pelemahan tersebut untuk buy on weakness," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com