Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Ngeri Lihat Gambar Seram, Penjualan Rokok Turun

Kompas.com - 14/08/2014, 15:41 WIB

KUDUS, KOMPAS.com — Ketentuan soal etiket yang harus dilekati gambar seram sebagai dampak merokok telah dirasakan efeknya terhadap penjualan rokok di beberapa perusahaan rokok. Pemilik pabrik rokok Janur Kuning, Muhammad Guntur, mengatakan, akibat gambar tersebut, omzet penjualan rokok berkurang hingga 10 persen.

Dia mengatakan, penurunan omzet penjualan rokok di pasaran dialami beberapa produsen rokok yang sudah lebih dahulu mengeluarkan rokok dengan kemasan baru yang disertai etiket gambar menyeramkan.

"Penjualan kami menurun usai menggunakan etiket yang baru, yaitu yang memakai gambar seram. Sedangkan rokok yang belum dilengkapi gambar seperti itu justru omzetnya meningkat," katanya, di Kudus, Rabu (13/8/2014).

Penurunan omzet yang terjadi mencapai 10 persen dari total penjualan biasanya. Menurut dia, menurunnya omzet penjualan rokok yang sudah memasang etiket baru dikarenakan para perokok yang melihat gambar tersebut merasa ngeri dan ada rasa semacam ketakutan. Hal itu membuat para perokok lebih memilih mencari rokok dengan kualitas yang hampir sama yang kemasannya belum bergambar.

"Penurunan ini karena perokok beralih ke rokok yang tidak bergambar. Tapi, kami yakin itu tidak akan lama karena perokok ibaratnya memiliki kecocokan," ujarnya.

Jika ada yang masih bertahan dengan kemasan rokok yang bergambar seram, beberapa di antaranya menyiasatinya dengan memasukkan batang rokok ke wadah rokok kemasan ulang yang tidak ada gambar seperti itu.

Penggunaan etiket baru tersebut berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau. Para pengusaha diberi tenggang waktu sampai 24 Agustus 2014 untuk memakai etiket bergambar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com