Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cetak Uang NKRI, BI Tak Ada Anggaran Tambahan

Kompas.com - 18/08/2014, 17:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah secara resmi meluncurkan uang kertas pecahan Rp 100.000 Tahun Emisi 2014 yang dikenal dengan nama Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk pencetakan uang NKRI, BI mengaku tidak menambah anggaran khusus. "Ini rutin saja. Dengan perubahan minor, tidak ada anggaran signifikan. Hanya tambah-tambah sedikit saja," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan di kantornya, Senin (18/8/2014).

Senada dengan Lambok, Deputi Gubernur BI Ronald Waas menyatakan anggaran untuk pencetakan uang NKRI cukup. BI, kata dia, tidak memisahkan kontrak dengan Perum Peruri selaku pencetak uang antara uang NKRI dengan kontrak pencetakan uang yang telah dilakukan sebelumnya.

"Kontraknya satu, tidak dipisah-pisah. Kami buat estimasi butuhnya berapa secara nominal. Di situ dipecah menurut pecahannya, lalu kami kontrak Peruri. Termasuk di dalam pecahan itu pecahan baru, kontraknya satu saja," ujar Ronald.

Yang membedakan, kata dia, adalah Perum Peruri tidak lagi mencetak uang kertas pecahan Rp 100.000 dengan desain lama. Mulai 17 Agustus 2014, uang kertas pecahan Rp 100.000 yang dicetak Perum Peruri berdasarkan desain Uang NKRI.

"(Desain) yang lama tidak dicetak, yang baru yang dicetak. Mulai sekarang sampai ke depan, yang kita cetak adalah desain yang baru," jelas Ronald.

Uang NKRI ini memiliki ciri khusus, yakni frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia." Selain itu, uang ini tidak hanya ditandatangani oleh Gubernur BI, namun juga oleh Menkeu. Adapun uang yang beredar selama ini ditandatangani oleh Gubernur BI dan Deputi Gubernur BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com