Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah Indonesia Mencoba Tembus Jepang dan China

Kompas.com - 22/08/2014, 14:47 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
  Selama lima tahun terakhir, buah-buahan Indonesia sulit menembus pasar Jepang dan Tiongkok. Kedua negara ini menolak buah Indonesia dengan alasan tak higienis dan terkena hama lalat buah.

Seperti diketahui, lalat buah adalah hama yang menyerang buah dan sayur-sayuran. Buah-buahan yang terkena penyakit lalat buah menjadi busuk. Buah juga mengalami perubahan bentuk yakni menjadi hitam dan mengeras.

Lima tahun berlalu, Kementerian Pertanian (Kementan) berusaha kembali bisa menembus pasar ekspor buah pada dua negara tersebut, dengan harapan mendongkrak ekspor buah Tanah Air.

Hasanuddin Ibrahim, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian menyebut, ada tiga cara agar ekspor buah menembus Jepang dan China.

Caranya, manajemen pengendalian hama terpadu. Pertama, memasukkan buah yang terserang penyakit dalam kasa. Kedua, melakukan hot water treatment saat buah dipanen. Terakhir, pemberlakukan uap panas atau vapor heat treatment.

"Memang ujung-ujungnya terkena beban biaya yang harus ditanggung petani," imbuh Hasanuddin pada Kamis (21/8/2014). Dia mengaku, penolakan kedua negara atas salah satu jenis buah yaitu mangga, berdampak pada ekspor buah Tanah Air. Pasalnya, mangga adalah buah ketiga terbesar ekspor setelah nanas dan manggis.

Hasanuddin menyebut, nilai ekspor nanas bisa mencapai  250 juta dollar AS lalu manggis 20 juta dollar AS. Nilai ekspor mangga 3 juta dollar AS dan pisang 2 juta dollar AS.

Pada tahun 2013 angka sementara Badan Pusat Statistik produksi buah berorientasi ekspor mangga mencapai 2,05 juta ton pertahun. Lalu, pisang  mencapai 5,3 juta ton, salak mencapai 991.762 ton dan jeruk mencapai 1,4 juta ton. (Mona Tobing)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com