Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Investor Memasukkan Harga Penawaran Bank Mutiara

Kompas.com - 26/08/2014, 09:08 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Proses penjualan Bank Mutiara oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah memasuki babak akhir. Per 21 Agustus lalu adalah masa tenggat penyampaian penawaran akhir oleh para calon investor. Dus, saat ini LPS telah menerima dokumen hasil uji tuntas sekaligus harga penawaran dari calon investor.

"Semua (calon investor) menyampaikan dokumen. Kami masih cek isinya.," ujar Samsu Adi Nugroho, Sekretaris LPS kepada KONTAN, Senin (25/8/2014). 

Berdasarkan jadwal, setelah tahap penawaran harga akhir, tahap selanjutnya adalah LPS menyaring calon investor menjadi tiga dari enam pembeli (preferred bidders).

LPS bakal mengerucutkan jumlah calon investor maksimal hingga pekan pertama September mendatang. Setelah itu, LPS akan menentukan satu investor sebagai calon pembeli Bank Mutiara pada pekan kedua September. Selanjutnya, calon pemenang harus melalui proses uji tuntas atawa fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Samsu bilang, dalam menentukan preferred bidders, LPS menggunakan berbagai faktor. Selain harga, sejumlah syarat dan ketentuan  yang diajukan calon investor menjadi patokan dalam menentukan preferred bidders. "Misalnya, bisa saja harga oke, tapi persyaratannya macam-macam yang tidak masuk akal. Ya terpaksa (calon investor) yang seperti itu tidak masuk," ucap Samsu.

Sayangnya, saat ini LPS belum mau buka-bukaan soal penawaran harga yang sudah masuk. Yang pasti, Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengaku sudah mengirimkan surat penawaran akhir ke LPS. Hanya saja, Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, menolak memberikan informasi tentang besaran harga penawaran BRI terhadap Bank Mutiara. "Tunggu keterangan LPS ya," terang Budi. 

Selain BRI ada lima calon investor lain yang telah memasukkan harga penawaran akhir. Secara total, enam calon pembeli Bank Mutiara terdiri dari tiga bank, dua lembaga keuangan, dan satu konsorsium. Enam calon investor berasal dari Indonesia, Jepang, Hongkong, Malaysia, dan Singapura. (Issa Almawadi)
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com