Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tudingan Mafia Migas di Petral, Ini Jawaban Pertamina

Kompas.com - 28/08/2014, 08:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
 PT Pertamina (Persero) membantah adanya keterikatan anak perusahaan Pertamina, yaitu Pertamina Energy Trading Limited (Petral), dengan mafia migas. Menurut Pertamina, mafia migas di tubuh Petral hanyalah isu belaka.

"Itu kan cuma isu, orang Pertamina sudah lama enggak pakai trader kok. Kita mengundang national oil company langsung, kemudian beli produknya premium itu langsung dari produsen yang punya kilang. Jadi enggak ada lagi itu trader yang berhubungan dengan Pertamina," ujar VP Coorporate Communication Pertamina Ali Mudakir, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Ali menjelaskan, keputusan Pertamina untuk tidak lagi membeli BBM impor dari trader sudah dilakukan sejak tahun 2012 lalu. Dia pun mengaku heran mengapa masih ada pihak-pihak yang menuduh Pertamina bermain dengan mafia migas.

Dengan tidak lagi membeli BBM impor dari pihak ketiga, Ali mengklaim bahwa isu mafia migas sudah clear. "Udah enggak ada (trader), udah clear," ucap dia.

Namun, kata Ali, dari pengalamannya, hubungan antara perusahaan dan trader migas merupakan hal yang biasa dalam bisnis migas di mana pun. Sebab, menurut dia, tidak semua trader merugikan perusahaan, bahkan banyak yang membantu Pertamina mendapatkan minyak yang murah.

"Karena belum tentu dengan trader itu lebih mahal loh, jangan salah. Contohnya kalau saya mau buat iklan di media, malah-malah lebih mahal kalau langsung ke media daripada lewat agency loh. Loh saya tanya ke redaktur, sekarang saya tanya, kan harusnya kalau langsung secara logika harusnya lebih murah, tapi ternyata lebih murah pakai agency," kata Ali.

Pertamina pun, menurut Ali, tidak pernah sembarangan dalam memilih trader pada masa lalu. Ada dua pertimbangan Pertamina, menurut dia, dalam memilih rekan bisnis, yaitu kredibilitas dan reputasi. Jika dua syarat itu terpenuhi, maka Pertamina barulah yakin mengikat kerja sama business to business.


Baca juga: Ini Cara Jokowi-JK Berantas Mafia Migas dan Tambang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com