Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kesuksesan LinkedIn, Alat Marketing Paling Kuat Abad Ini

Kompas.com - 02/09/2014, 13:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com
- Anda yang berkarir secara profesional pasti mengenal LinkedIn. Dengan situs ini, anda dapat mengunggah curriculum vitae (CV) anda, sehingga profesional lain atau perusahaan lain dapat melihat profil anda dan merekrut anda.

LinkedIn saat ini memiliki 313 juta anggota di sekitar 200 negara dan teritori. Ada sekitar 2 anggota baru yang mendaftar di LinkeIn setidaknya per 2 detik. Demografi terbesar LinkedIn adalah 39 juta mahasiswa dan lulusan baru universitas.

LinkedIn dinilai sebagai alat marketing paling kuat di abad ini. Setidaknya ada 1,5 juta perusahaan yang menggunakan alat bantu LinkedIn Share dalam situs mereka untuk mengirimkan konten ke platform LinkedIn.

seorang business consultant, seperti dikutip huffingtonpost.com, menyebutkan, setidaknya ada 3 alasan utama mengapa LinkedIn diberi gelar alat marketing paling kuat abad ini.  Yakni, media, partnership, dan klien.

1. Media
Terpaan media sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan sebuah brand dan memposisikan brand anda di pasar. Masalah yang muncul dalam upaya "menyadarkan" pasar adalah mahalnya biaya dan banyaknya waktu yang tersita.

Berdasarkan survei oleh Arketi Media Group, sekitar 94,2 persen jurnalis dan editor berada di LinkedIn. Selain itu, 62 persen menempatkan LinkedIn sebagai alat pembentuk jejaring yang mereka pilih. Inilah kesempatan anda untuk dapat memperkenalkan produk melalui LinkedIn.

2. Kemitraan
Membina kemitraan strategis adalah cara kuat untuk membuat bisnis anda tumbuh. Dengan mitra yang tepat, anda dapat saling merujuk klien, menawarkan produk komplementer dan saling membantu memperkuat bisnis masing-masing. Akan tetapi, menemukan mitra bisnis yang tepat dapat cukup menantang. Tentu saja, anda dapat memanfaat LinkedIn untuk mencari mitra bisnis dalam memasarkan produk anda.

3. Klien
Di samping mencari mitra, LinkedIn juga sarana yang kuat untuk mencari klien. Tidak peduli industri apa, ukuran bisnis, atau lokasi, seluruh elemen bisnis pasti membutuhkan pemasaran. Untuk menjadi pemasar produk, sebenarnya 10 persen disumbang apa yang anda pasarkan dan 90 persen bagaimana anda memasarkannya.

Nah, LinkedIn memungkinkan anda menemukan, menghubungkan diri, dan membangun hubungan dengan ratusan klien potensial di bawah satu platform. Oleh karenanya, tidak ada salahnya anda mencari "pasar" produk anda di LinkedIn.

Anda dapat belajar dan mengetahui lebih jauh tentang pemasaran online ala LinkedIn dari Nellie Chan, Marketing Solutions Director of Southeast and North Asia LinkedIn pada ajang Asia Pacific Media Forum di Nusa Dua, Bali, tanggal 18 sampai 20 September 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com