Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pelaku Pemasaran dan Periklanan Harus Datang ke APMF 2014

Kompas.com - 04/09/2014, 11:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang Asia Pacific Media Forum (APMF) 2014 akan digelar sebentar lagi. Ajang ini adalah pertemuan dua tahunan antara pemangku kepentingan alias stakeholders dari dunia pemasaran, periklanan, dan media.

APMF 2014 akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 18 hingga 20 September 2014 mendatang. Lalu, apa tujuan diselenggarakannya forum ini?

"Tujuan penyelenggaraan APMF untuk saling berbagi tren terakhir dan kedepan di dunia komunikasi terutama yang berhubungan dengan pemasaran, periklanan, media dan juga perilaku perubahan konsumen," kata Chairman APMF Andi Sadha kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Menurut Andi, dengan mendatangkan pelaku pelaku bisnis maupun agen perubahan baik dari luar negeri dan dalam negeri, APMF berharap dapat menjadi sumber informasi perubahan bisnis yang lebih baik dan selalu memberikan ide ide inofatif bagi mereka yang hadir.

Adapun pembicara pada APMF merupakan pemimpin pemimpin dan agen perubahan terbaik di bidangnya masing-masing. Sebagai contoh Ajza Ahmed, CEO dan Founder AKQA, yang membuat perubahan bagaimana sebuah agensi harus dapat memberikan nilai lebih bagi brand yang dipercayakan.

"Kemudian Merlee CruzJayme, Chairmom dan Chief Executive Office DM9 Jayme Syfu yang akan berbagi bagaimana sebuah brand harus memberikan purpose untuk dapat selalu dekat dihati konsumennya, Kentaro Kimura Co-CEO dan Executive Creative Director Hakuhodo Kettle Jepang yang selalu memberikan ide ide inofatif bagaimana sebuah brand dengan kreativitas dalam strategi pemasarannya akan mendapatkan return on investment yang baik," papar Andi.

Perkaya ilmu dan wawasan anda tentang dunia pemasaran, periklanan, dan media dengan menjadi bagian dari APMF 2014. Kunjungi situs resmi APMF di www.apmf.com untuk informasi lebih lanjut.

baca juga: Bagaimana agar Sukses Beriklan di Facebook?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com