Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Ekonomi Mengecewakan, Mayoritas Saham di Wall Street Merah

Kompas.com - 09/09/2014, 07:32 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -Saham-saham di Wall Street sebagian besar berakhir lebih rendah pada Senin (8/9/2014) waktu setempat (Selasa pagi WIB), setelah data ekonomi dari Tiongkok dan Jepang mengecewakan dan meningkatnya kekhawatiran bawah Skotlandia akan melepaskan diri dari Inggris.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 25,94 poin (0,15 persen) pada 17.111,42.

Indeks berbasis luas S&P 500 melemah 6,17 poin (0,31 persen) menjadi 2.001,54, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 9,39 poin (0,20 persen) menjadi 4.592,29.

"Ekuitas AS mengambil jeda setelah reli dalam lima minggu," sebut Wells Fargo Advisors dalam sebuah catatan.

Tiongkok melaporkan penurunan mengejutkan 2,4 persen dalam impornya, data terbaru menimbulkan pertanyaan tentang kondisi ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Pertumbuhan Jepang, ekonomi nomor tiga dunia, menyusut 1,8 persen pada kuartal April-Juni, lebih buruk daripada perkiraan sebelumnya kontraksi sebesar 1,7 persen.

Pound Inggris jatuh setelah jajak pendapat menunjukkan dukungan untuk kemerdekaan meningkat di Skotlandia dalam referendum yang akan digelar pada pekan depan. Indeks FTSE 100 merosot 0,3 persen.

Berita peristiwa-peristiwa utama minggu ini mencakup perkiraan peluncuran produk Apple pada Selasa dan laporan penjualan ritel AS untuk Agustus pada Jumat (12/9/2014).

Anggota Dow, Boeing, naik 2,6 persen karena mengumumkan memperoleh sebuah kontrak besar dari maskapai penerbangan bertarif murah Irlandia, Ryanair. Ryanair setuju untuk membeli 100 pesawat senilai 11 miliar dollar AS, dengan opsi untuk membeli 100 pesawat tambahan.

Produsen bahan bakar minyak seperti ExxonMobil turun 1,5 persen dan Apache turun 1,6 persen, berada di bawah tekanan karena harga minyak Brent turun di bawah 100 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak Juni 2013.

Perusahaan-perusahaan jasa minyak juga anjlok, dengan Halliburton turun 1,7 persen dan Schlumberger turun 2,1 persen.

Yahoo melonjak 5,6 persen setelah penguasa pasar daring (online) Tiongkok, Alibaba, meluncurkan rencana untuk menghimpun dana hingga 24,3 miliar dollar AS melalui penawaran umum perdana besar.

Berdasarkan rencana IPO, yang telah lama dalam dalam pengerjaan, Yahoo akan mengurangi sahamnya dari tingkat saat ini sebesar 22,4 persen menjadi 16,3 persen.

Twitter melonjak 2,6 persen di tengah berita bahwa mereka telah mulai menguji buy buttons yang memungkinkan orang melakukan pembelian secara langsung dari pos-pos pemasaran. Langkah ini bisa meningkatkan daya tarik Twitter untuk pengiklan.

Raksasa penyewaan mobil Hertz Global Holdings naik tipis 0,1 persen setelah mengumumkan bahwa kepala eksekutifnya Mark Frissora mengundurkan diri. Hertz telah datang di bawah pengawasan setelah pada Juni mengumumkan bahwa mereka akan menyajikan kembali hasil keuangannya karena kesalahan akuntansi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com