Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Minta Bank Dukung Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor

Kompas.com - 09/09/2014, 12:58 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam waktu dekat menerbitkan Peraturan OJK tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).

Program ini menyasar masyarakat di wilayah Indonesia yang belum mengenal maupun mendapatkan layanan jasa perbankan. Menurut Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Ganjar Mustika, OJK juga ingin agar bank mendukung program tersebut untuk menekan angka kemiskinan.

"Kita ingin agar perbankan mendukung program ini dalam rangka pengurangan kemiskinan. Dalam rangka memasukkan agar mereka yang uangnya tidak produktif menjadi lebih produktif. Kemudian, dana atau uang yang dikelola bank tidak mengalir ke sektor keuangan lagi tapi mengalir ke sektor produktif yang di mana pelakunya adalah mereka yang memang memerlukan pendanaan," ujar Ganjar sesuai menyampaikan keynote speech dalam IDC Financial Insights di Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Sejauh ini, OJK sudah melakukan dengar pendapat dengan berbagai pihak, termasuk tenaga ahli, asosiasi, akademisi, dan perwakilan industri untuk memberikan masukan pada rancangan peraturan. Dalam dengar pendapat, berbagai pihak sudah mengungkapkan kekhawatirannya mengenai transaksi dan biaya.

"Kita akan olah dan bawa ke rapat dewan komisioner untuk disahkan. Akhir tahun ini kita akan akan keluarkan peraturan," ujarnya.

Menurut Ganjar, semua bank yang sudah memenuhi standard minimum risk management bisa turut serta dalam program tersebut. Kalau dilihat dari kelompok buku, bank buku dua hingga buku empat bisa ikut serta. Sementara, bank buku satu masih akan dilihat terkait masalah keamanan IT.

"Karena, nanti akan menggunakan agen. Agen harus disertivikasi oleh mereka (bank), dididik oleh mereka, harus diberikan SOP pelatihan oleh mereka. Itu tanggung jawab bank. Bank bertanggung jawab sepenuhnya karena ini sebetulnya produk bank, bukan produk OJK," imbuh Ganjar.

Adapun tiga produk yang termasuk dalam program tersebut adalah basic saving account, kredit mikro dan landing credit, serta micro insurance (asuransi mikro). Untuk asuransi mikro, Ganjar mencontohkan asuransi DBD, asuransi kesehatan, dan asuransi gempa bumi. Namun, pelaksanaan program ini tampaknya tidak langsung dijalankan setelah aturan secara resmi berlaku.

Setiap bank yang ikut serta juga tidak serta merta akan menjalankan ketiga program, tergantung kesiapannya.

"Tidak langsung, mungkin micro insurance bisa bersama, tapi landing itu tergantung bank-nya. Itu tadi, mereka itu kan harus masuk ke sistem perbankan dulu. Paling tidak enam bulan, mereka sudah bisa dikenal oleh bank. Kita kan kalau mau mengajukan kreadit di bank tidak bisa serta merta. Mereka harus kenal dulu kita, cashflow-nya. Kalau rekening tadi, selama tidak dikenal oleh bank, mereka tidak mau menjamah itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com