Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Kinerja BPK Dinilai Belum Strategis

Kompas.com - 09/09/2014, 22:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Dalam uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hari ini, mantan investigator BPK Hernold Ferry Makawimbang menyoroti hal-hal terkait kinerja BPK yang dirasakannya kurang.

Dia menilai perlu dilakukan perbaikan guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan oleh pemerintah daerah. Pertama, pemeriksaan kinerja BPK hingga kini dirasakannya belum strategis dan sistematik.

"Sehingga belum dapat dipakai sebagai dasar kesimpulan penilaian kinerja entitas seperti presiden, menteri, kepala daerah, atau pejabat lainnya. Ke depan, perlu memacu pembuatan sistem indikator pemerintah dan pemeriksaan pengukuran kinerja yang optimal," kata Hernold saat dirinya menjalani fit and proper test calon Anggota BPK di Komisi XI DPR, Selasa (9/9/2014).

Di samping itu, Hernold juga menyoroti kurangnya konsistensi dan sinkronisasi temuan pemeriksaan BPK di pusat maupun daerah. Masalah yang sama dilaporkan dalam perspektif kesimpulan dan rekomendasi yang berbeda, termasuk substansi kerugian keuangan.

"Hal ini akan mempengaruhi treatment perbaikan pengelolaan keuangan pemerintah," ujar Hernold.

Ia memandang pemeriksaan investigatif permintaan dari aparat penegak hukum khususnya di daerah kurang ditanggapi serius oleh BPK. Kecenderungannya adalah prosedural, birokratis yang memakan waktu lama.

"Ke depan, BPK harus proaktif dan optimalisasi koordinasi dengan aparat penegak hukum dalam mendukung percepatan penanganan tindak pidana korupsi, termasuk rekonstruksi mekanisme pemeriksaan investigatif penghitungan kerugian negara," jelas Hernold.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com