Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Banyak Lembaga yang Mengatur, Picu Munculnya Mafia Migas?

Kompas.com - 16/09/2014, 02:16 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemberantasan mafia migas menjadi salah satu agenda utama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Banyak pihak menaruh harapan hal itu bisa terealisasi. Namun, apa yang sebenarnya pemicu tindakan mafia di sektor migas?

“Sekarang banyak sekali regulasinya, termasuk juga lembaga yang mengatur sektor migas ini,” ungkap Dito Ganinduto, anggota Komisi VII DPR RI, ditemui usai rapat kerja dengan Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/9/2014).

Atas dasar itu, birokrasi yang berbelit wajib dipangkas. “Katanya kan mau ada revolusi mental. Nah, khususnya untuk sektor migas harus dilakukan. Perlu dikurangi persyaratan-persyaratan dalam perizinan,” jelas Dito.

Sementara itu, terkait dengan wacana pembentukan Satgas Mafia Migas, dia tidak mendukung, namun juga tidak dalam posisi menolak. “Silakan kalau memang akan dibuat Satgas Migas, namun yang terpenting sekarang adalah mengurangi birokrasi dan memperketat pengawasan,” imbuh politisi Partai Golongan Karya itu.

Ditemui di lokasi sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko menilai wacana pembubaran SKK Migas merupakan sepenuhnya hak pemerintahan mendatang. “Karena ini adalah produk politik antara pemerintah dengan parlemen silahkan saja,” kata dia.

Widjonarko menuturkan pihaknya siap jika memang SKK Migas harus dibubarkan. Namun yang pasti harus ada kepastian mengenai tata kelola usaha di sektor migas.

“Karena yang penting adalah kepastian hukum, dan itu produknya sudah dibahas komprehensif ya dengan mempertimbangkan berbagai aspek, apapun,” imbuh dia lagi.

Sementara itu, jika berubah menjadi perusahaan BUMN, Widjonarko menuturkan harus ada landasan hukumnya. Konsekuensinya, jika berubah menjadi BUMN, maka kerjasama dengan KKKS menjadi berbentuk business to business (B2B).

“Program KKKS tidak akan terganggu, yang penting ada kepastian hukum. Dijamin tidak akan ada gejolak, karena sebetulnya KKKS kan pasti ikut keputusan pemerintah,” tandas Widjonarko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com