Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Keberanian Bisnis dari Kraft dan Oreo

Kompas.com - 16/09/2014, 08:00 WIB

KOMPAS.com -
Pada tahun 2006, Kraft China ibarat tengah berada di ruang angkasa tanpa perlengkapan. Bisnis perusahaan mengambang tanpa arah dan profitabilitas tak kunjung menunjukkan perbaikan. Saat itu, Kraft telah menghabiskan dua dekade di negeri Tirai Bambu dan menggelontorkan uang yang tak terhitung jumlahnya untuk memonetisasi pasar China yang disesaki miliaran orang.

Dibandingkan dengan kinerjanya di pasar Amerika Serikat, Kraft China bisa dibilang terpuruk. Di Paman Sam, Kraft Foods menjadi perusahaan makanan terbesar dengan merek-merek yang populer, salah satunya Oreo. Merek ini pun sayangnya tidak menunjukkan penetrasi menggembirakan di tengah masyarakat China.

“Saat itu, bisnis kami bisa dibilang berada di tengah lingkaran setan,” ujar Lorna Davis yang mengambil alih Kraft China pada 2007.

Parahnya, situasi tersebut tidak hanya terjadi di China. Bisnis-bisnis Kraft yang tersebar di berbagai belahan dunia juga menunjukkan gejala yang sama. Kraft memang cukup gencar melakukan ekspansi dan menancapkan bendera di banyak negara. Sepintas, hal ini menunjukkan gairah bisnis yang besar dan pertumbuhan yang menjanjikan. Meski begitu, cabang-cabang tersebut terlihat terpisah dari induknya dan memiliki kelemahaan dalam koordinasi.

Di tahun 2007, Kraft kedatangan Sanjay Khosla yang menjabat CEO hingga tahun 2013. Pertama kali menjejakkan kakinya, Sanjay berpikir harus ada langkah radikal yang harus dilakukan. Focused-growth adalah pendekatan yang ia gunakan untuk mendorong kinerja Kraft.

Do Less adalah prinsip pertama yang digunakan Kraft. Perusahaan merampingkan fokusnya pada bisnis yang paling menguntungkan dan bertaruh lebih besar untuk hal tersebut.

Prinsip kedua adalah Be Bold. Kraft mengambil langkah berani dengan mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk menyokong inisiatif paling potensial.

Ketiga, Simplify and Keep Cost Low. Perusahaan berusaha mereduksi berbagai kompleksitas, baik dalam perencanaan, struktur organisasi, serta proses operasional.

Selanjutnya, Execute adalah prinsip keempat di mana Kraft terus mencoba, belajar, serta menyesuaikan diri. Dengan terus belajar, perusahaan menjadi lebih dinamis dan fleksibel. Hal yang penting dari prinsip keempat ini adalah keberanian untuk mengeksekusi serta learning by doing.

Prinsip terakhir yang dilakukan Kraft adalah Unleash People. Kraft melakukan pendekatan tidak lazim dengan memberikan sumber daya dan otoritas tak terbatas (blank check) bagi bisnis yang sangat potensial.

Untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut, Kraft menggelar sebuah workshop bagi orang-orang pentingnya di berbagai negara. Forum ini berhasil melahirkan sebuah strategi yang disebut formula  5-10-10.

Intinya, portofolio Kraft yang sebelumnya terdiri dari belasan kategori produk, lebih dari 150 merek, dan beroperasi di lebih dari 60 negara disederhanakan menjadi 5 kategori produk yang paling kuat, 10 merek paling unggul, serta 10 pasar paling potensial.


Ternyata, simplifikasi yang dilakukan Kraft memberikan hasil signifikan. Dalam enam tahun, divisi Kraft untuk pasar berkembang berhasil melipattigakan pendapatan per tahun yang semula 5 miliar dollar AS menjadi 16 miliar dollar AS dengan pertumbuhan organik mencapai dua digit.

Pada akhir 2012, Kraft China yang sebelumnya hanya membukukan pendapatan 150 juta dollar AS berhasil melewati 1 miliar dollar AS.

Lalu bagaimana dengan merek Oreo? Pada perumusan strategi, Oreo masuk dalam 10 merek yang diunggulkan. Strategi penajaman fokus berhasil membuat nilai bisnis Oreo yang pada tahun 2006 sebesar 200 juta dollar AS (di luar Amerika Utara) menembus angka 1 milliar dollar AS pada tahun 2012. Oreo bahkan diklaim sebagai biskuit nomor satu di China.

Kisah Kraft dan Oreo adalah satu dari sekian banyak cerita yang dimuat dalam buku Fewer, Bigger, Bolder yang ditulis Sanjay Khosla dan Mohanbir Sawhney. Buku setebal 253 halaman ini membagikan kisah para penulisnya dalam menangani berbagai isu strategis dalam perusahaan dengan menggunakan pendekatan focused-growth. Sawhney pun akan berkunjung ke Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2014 nanti. Jangan lewatkan! (Moh. Darus Salam, Marketeers)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com