Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Tak Ingin Pasar Modal Menjadi Barang Eksklusif bagi Masyarakat

Kompas.com - 17/09/2014, 11:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ingin agar pasar modal menjadi bagian dari masyarakat, dan mendorong investasi sebagai gaya hidup.

"Kami ingin investasi sebagai gaya hidup. Akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kami tidak ingin pasar modal sebagai sesuatu yang elit, eksklusif. Ini sejalaj dengan rencana OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terkait market deepening," kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito.

Ito mengungkapkan pihaknya juga menargetkan pasar modal sebagai sektor yang inklusif dan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya inklusifitas pasar modal, BEI mengadakan Olimpiade Pasar Modal Nasional yang ditujukan bagi siswa SMA.

"Olimpiade Pasar Modal Nasional untuk mengukur pengetahuan anak-anak SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah tentang pengetahuan mereka tentang pasar modal. Kami kerjasama dengan Kemendikbud dan asosiasi guru ekonomi Indonesia. Setiap tahun kami ukur dengan menyelenggarakan olimpiade itu," papar Ito.

Beberapa kali, lanjut dia, pemenang olimpiade tersebut berasal dari luar Jawa. Ini artinya, pengetahuan tentang pasar modal tidak hanya khusus masyarakat di kota besar. Menurut Ito, ini adalah target BEI untuk memasyarakatkan pasar modal.

"Acara semacam ini menjadi bagian dari seluruh kegiatan pasar modal, yaitu edukasi dan sosialisasu yang dilakukan OJK dan SRO, seperti BEI, KSEI, dan KPEI. Sepanjang pasar modal belum menjadi pengetahuan dasar di masyarakat, tidak akan pernah berhenti melakukan sosialisasi," ujar Ito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com