Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Minyak Tanah Potensial Ikut Jebol, BPH Kritik Pertamina

Kompas.com - 18/09/2014, 18:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengatur Hilir Migas, Andi Noorsaman Sommeng heran, volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis kerosine atau minyak tanah, diperkirakan oleh PT Pertamina (Persero) pada tahun ini melampaui kuota.

Sebelumnya Pertamina memperhitungkan volume Premium dan solar juga melampaui kuota. Andi menuturkan, salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah mengalihkan subsidi ke jenis BBM yang masih memiliki sisa kuota banyak.

"Opsi pertama di-switch (dialihkan), kalau masih ada (jenis BBM) yang under. Tapi ini kerosine saja jebol. Makanya saya bingung kerosin saja bisa jebol ya?" kata Andi ditemui wartawan di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Andi juga mengaku kaget ketika dikonfirmasi wartawan bahwa penyebab jebolnya kerosine adalah konversi ke gas LPG 3 kilogram yang tidak berjalan. "Karena konversinya enggak berjalan tahun ini ya? Nah itu dia. Itu yang jadi masalah," kata Andi kaget.

Sebenarnya, lanjut dia, bukan kewenangan BPH Migas manakala konversi minyak tanah ke gas tidak berjalan. Namun yang pasti, kata dia, itu tentunya akan mengganggu penyaluran kerosin.

Mengutip Menteri Keuangan, Chatib Basri, jika kurs dan harga minyak memungkinkan, maka bisa dilakukan switch. Cara ini dilakukan karena tidak mungkin lagi menambah kuota, karena akan melanggar UU APBN. Kecuali, pemerintah baru akan merombak, atau mengeluarkan Perppu.

"Cuma saya bingung juga di Premium over, Solar over, minyak tanah yang selama ini enggak over, ternyata over juga. Gara-gara ternyata ada permasalahan konversi ke tabung 3 kg ya," tukas Andi.

Berdasarkan perhitungan Pertamina, dengan melihat realisasi hingga 31 Agustus 2014, diperkirakan hingga 31 Desember 2014 premium akan melebihi kuota sebesar 521.367 kiloliter.

Lebih lanjut, Suhartoko menjelaskan, kerosine atau minyak tanah diprediksikan akan jebol 21.295 kiloliter. Jebolnya kerosine disebabkan belum terealisasinya konversi dari minyak tanah ke elpiji 3 kilogram, sepanjang tahun ini.

"Solar diperhitungkan over kuota 1.077.879 kiloliter. Sehingga, total over kuota tahun ini 1.620.542 juta kiloliter," jelas Vice President Distribution Fuel and Marketing, Pertamina, Suhartoko di Senayan, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com