Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Energi Fosil, Indonesia Harus Contoh Tiongkok dan India

Kompas.com - 24/09/2014, 15:26 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Indonesia dinilai belum bisa lepas dari ketergantungan energi fosil. Padahal beberapa negara misalkan Tiongkok dan India mulai mampu lepas dari ketergantungan tersebut.

Menurut Direktur INDEF Enny Sri Hartati, Indonesia bisa belajar dari Tiongkok dan India mengenai keberhasilan lepas dari belenggu energi fosil. Salah satu yang mesti dicontoh menurut dia adalah konsistensi kebijakan energi dua negara tersebut.

"Beberapa negara bisa lepas dari BBM, Tiongkok dan India karena konsistensi misalnya penggunaan batubara," ujar Enny saat menjadi pembicara dalam seminar Mencari Harga BBM yang Adil di Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Sebenarnya kata dia, Indonesia sudah memiliki roadmap energi nasional yang disusun oleh Dewan Energi Nasional (DEN). Namun, lucunya kata dia, pelaksanaan roadmap hanya menjadi jargon semata. Pasalnya, sampai saat ini pemerintah tidak melakukan aksi yang jelas mengenai keinginan beralih dari energi fosil ke energi lain.

"Akhirnya harga minyak dunia naik. Kita sport jantung naik tidak ini, demo dimana-mana," ucap dia.

Dia mengaku tak habis pikir terhadap seringnya inkonsistensi kebijakan mengenai energi nasional. Dia mencontohkan, kebijakan pengembangan mobil low cost green car (LCGC) yang ternyata menenggak bensin bersubsidi.

Oleh karena itu, dia berpandangan, jika Jokowi menaikan harga BBM, maka dana yang cabut tersebut harus disalurkan bukan untuk kebijakan di luar bidang energi tetapi tetap dalam bidang energi, yaitu perbaikan infrastruktur migas dari hulu ke hilir untuk menciptakan kemandirian energi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com