Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kebijakan Ekonomi Jokowi Bisa Terganjal Parlemen

Kompas.com - 02/10/2014, 12:31 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-  Ekonom dan akademisi dari Universitas Gadjah Mada, Poppy Ismalina, menilai dikuasainya pimpinana DPR oleh oalisi Merah Putih (KMP), berpotensi mengganjal berbagai kebijakan pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo-Jusuf Kalla.  Menurut dia, hal ini karena politik KMP adalah "politik dendam, asal berkuasa, menang."

"Kalau kondisi politik ini melahirkan banyak ketidakpastian di dalam kebijakan ekonomi, apapun tentu dapat terjadi," ujar Poppy ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (2/10/2014).

Menurut Poppy, berhasilnya KMP meraih pisisi penting, terlebih menjadi pimpinan DPR memang menunjukkan bahwa posisi KMP lebih kuat di legislatif ketimbang koalisi PDI-P. Poppy menambahkan, hal tersebut cukup membuat pelaku bisnis khawatir.

"Ini mengkhawatirkan bagi pelaku bisnis karena mereka tahu bahwa sejak era reformasi, DPR memiliki kekuasaan yang tinggi dalam pengambilan kebijakan Pemerintah. Artinya, mudah diprediksi bahwa usulan-usulan kebijakan dari Pemerintah Jokowi dapat mudah terganjal di DPR karena kekuasaan KMP," ujarnya.

Ia mengatakan, yang bisa melawan fenomena ini adalah Joko Widodo sendiri.  "Jokowi harus berusaha untuk menarik PPP dan PAN masuk ke dalam koalisinya. Apabila tidak, yang ada adalah kemunduran demokrasi dan kelambatan pengambilan-pengambilan kebijakan penting," katanya.

Ia optimistis kalangan pengusaha akan terus mendukung pemerintahan Jokowi, meski ada kekhawatiran mereka akan menarik modalnya dari Indonesia.

Namun Poppy menekankan, yang terpenting adalah bagaimana kubu Jokowi bisa menguasai DPR. "Jokowi harus kuasai DPR! Untuk dapat memuluskan negosiasi-negoisasi antara eksekutif dan legislatif dalam pengambilan kebijakannya," ucap Poppy.

baca juga: BI-Menko Khawatir Efektivitas Pemerintahan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com