Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo dan Ancol Berseteru Pengelolaan Sea World

Kompas.com - 03/10/2014, 11:50 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJJA), selaku pengelola wahana Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) terpaksa menutup wahana Sea World yang dikelola PT Sea World Indonesia yang masih terafiliasi dengan Grup Lippo sejak Minggu (28/9/2014). Ini buntut masalah kontrak perjanjian bisnis di antara kedua belah pihak.

Sengketa bermula dari habisnya perjanjian built operational transfer (BOT) PT Sea World Indonesia selama 20 tahun antara kedua belah pihak pada Juni 2014. Lewat kuasa hukum Iim Zovito, Pembangunan Jaya Ancol mengklaim Sea World Indonesia telah melakukan perpanjangan kontrak secara sepihak yang berniat tetap mengelola wahana tersebut hingga 2034.

"Kalau perjanjian berakhir, harus ada perjanjian baru dan harus ada penyesuaiannya," urainya kepada KONTAN, Kamis (2/10/2014).

Untuk menentukan pengelolaan Sea World kedepan, PT SeaWorld Indonesia harus mengajak PJAA untuk duduk bersama dan melakukan perhitungan bisnis kembali. Jadi bukan langsung memperpanjang kontrak secara sepihak. Apalagi saat ini Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sudah menyatakan pengelolaan Sea World diserahkan ke Jaya Ancol.

Ia tetap bersikukuh Sea World tidak bisa melakukan perpanjangan secara sepihak. Hingga kini pihaknya masih tahap mempertimbangkan untuk melaksanakan eksekusi atas putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang menyatakan pengelolaan berada di tangannya atau justru menempuh langkah banding atas Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang membatalkan putusan BANI ke tingkat yang lebih tinggi.

Rupanya, pihak Sea World Indonesia sudah mengajukan gugatan balik ke Pengadilan Jakarta Utara terkait keputusan BANI tersebut.

Menurut Peter Kurniawan, kuasa hukum Sea World Indonesia, justru pihak Jaya Ancol lah yang tidak kooperatif untuk mempertimbangkan tawaran perpanjangan kontrak. Ia mengklaim, PJAA tidak memberikan respon atas tawaran kontrak baru. Sayang, Peter tidak merinci klausul kontrak anyar tersebut.

Dalam perjanjian BOT antara kedua belah pihak memang disebutkan bahwa PJAA   mendapat jatah  5 persen dari pendapatan tiket masuk dan 6 persen dari pendapatan makanan, minuman dan penjualan barang jasa di sekitar Sea World.

Menilik dari laporan keuangan PJAA per 30 Juni 2014, pendapatan dari wahana Sea World di periode tersebut cuma Rp 1,69 miliar atau anjlok 15 persen dari pendapatan per 30 Juni 2013 sebesar Rp 2 miliar. Melihat hasil ini, tentu PJAA ingin omzet lebih. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com