Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2014, 08:55 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diproyeksikan mencoba untuk menguat pada perdagangan Kamis (9/10/2014). Pelemahan dollar AS masih berlanjut berhadapan dengan sentimen politik domestik yang berlawanan dengan keinginan pasar.

Notulensi FOMC meeting semalam waktu Indonesia justru menjadi anti klimaks tren penguatan dollar AS. The Fed justru khawatir penguatan dollar AS yang juga dikarenakan buruknya perekonomian Zona Euro, akan lebih cepat dari kecepatan pemulihan ekonomi AS.

Hal itu menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia direspon dengan pelemahan dollar index dan naiknya S&P 500 hingga dini hari tadi. Imbal hasil US Treasury 10 tahun juga turun hingga 2,32 persen. Malam nanti ditunggu data initial jobless claims AS yang diperkirakan naik. Tren pelemahan dollar AS diperkirakan bertahan.  

Rupiah sendiri justru melemah bersama mata uang lain di Asia hingga sore kemarin setelah di pagi hari data PMI China diumumkan turun. Situasi politik yang sedikit mereda serta turunnya dollar index belum mampu mendorong penguatan. Pelemahan rupiah dibarengi oleh pelemahan pasar saham serta obligasi di pasar global.

"Hari ini dengan semakin turunnya dollar index, rupiah berpeluang menguat," tulisnya.

Pada awal perdagangan di pasar spot, dikutip dari data Bloomberg, rupiah menguat di bawah level 12.200. Hingga sekitar pukul 08.40 WIB, mata uang garuda berada di posisi Rp 12.198 per dollar AS atau naik 0,34 persen dari penutupan kemarin pada 12.234.

baca juga: KMP Bertakhta di MPR dan DPR, Ketua Apindo Sebut Optimisme Pengusaha Luntur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com