Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terseret Bursa Regional, IHSG Awal Pekan Ditutup Melemah di 4.913,05

Kompas.com - 13/10/2014, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengikuti bursa regional dan global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan awal pekan ini, Senin (13/10/2014) berakhir memerah.

Para investor mencermati proyeksi perkembangan ekonomi global, menyusul turunnya dollar AS serta harga minyak dunia turun di level terendah. Pada pukul 16.00, IHSG ditutup menguat sebesar 49,9 poin atau 1 persen di posisi 4.913,05.

Sebanyak 81 saham diperdagangkan menguat, 191 saham melemah dan 79 saham stagnan. Pasar juga relatif sepi pada hari ini, di mana volume perdagangan mencapai 3,1 miliar lot saham senilai Rp 3,6 triliun.

Saham-saham yang memberikan turnover negatif terbesar bagi pemegang saham adalah BMRI (Rp 9.400), ASII (Rp 6.350), UNTR (Rp 18.200), ADRO (Rp 1.010), dan MLPL (Rp 885). Sementara itu, saham-saham yang memberi turnover positif terbesar adalah MPPA (Rp 2.725), SMGR (Rp 15.100), TBIG (Rp 8.425), BWPT (Rp 520), dan AISA (Rp 2.160).

Seiring dengan memerahnya pasar, seluruh indeks sektoral seluruhnya juga melemah pada penutupan pasar hari ini, yaitu agribisnis (0,19 persen), pertambangan (2,56 persen), industri dasar (0,12 persen), aneka industri (1,91 persen), konsumer (0,61 persen), properti (0,47 persen), infrastruktur (0,82 persen), keuangan (0,87 persen), perdagangan (1,62 persen), manufaktur (0,8 persen).

Hari ini, sebagian besar pasar di kawasan Asia Pasifik kembali dilanda aksi jual, seiring dengan melemahnya dollar AS dan harga minyak dunia yang turun. Selain itu, Wall Street yang ditutup memerah pada akhir pekan lalu juga berimbas kepada bursa di kawasan Asia Pasifik.

Hal ini juga terjadi di bursa Shanghai yang dilanda aksi jual, sedangkan bursa Hong Kong berhasil menguat setelah investor mendapati data perekonomian China lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dalam hal ini, indeks Nikkei225 Tokyo ditutup melemah 1,15 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat sebesar 0,24 persen di posisi 23.143,38.

Nilai tukar rupiah pada hari ini diperdagangkan menguat terhadap dollar AS, yaitu sebesar 0,18 persen menjadi Rp 12.200 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com