"Dengan ceruk pasar yang baru sekitar 5 persen dari seluruh jasa penerbangan nasional, penerbangan charter tahun 2013 mencapai nilai penjualan 530 juta dollar AS," ujar Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal INACA Denon Prawiraatmadja di Jakarta, Rabu (15/10/2014).
Dengan data itu menurut dia, bisnis penerbangan carter masih memiliki pangsa pasar yang cukup luas. Bahkan akan terus meluas ditahun mendatang karena adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Saat ini, armada carter di Indonesia baru mencapai 253 unit pesawat. Jika dibandingkan pesawat yang terbang berjadwal dengan jumlah 442 unit, maka relatif masih berbeda jauh. "Penerbangan charter masih didominasi oleh transportasi personal perusahaan migas, VIP, ambulans udara, survei udara, dan penerbangan khusus turis," kata Danon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.