Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Sedang Euforia, Jokowi Diharapkan Tak "Terpeleset"

Kompas.com - 20/10/2014, 19:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 11,58 poin atau 0,23 persen menjadi 5.040,53 pada perdagangan Senin (20/10/2014), bertepatan dengan hari pelantikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai, pelantikan Jokowi hari ini betul-betul mampu memunculkan confidence bagi investor. Menurut dia, dorongan kondisi politik domestik ini cukup signifikan.

"Ini pasar lagi euforia kedua. What next? Yang kita harapkan, Jokowi jangan kepeleset," kata Lana saat dihubungi Kompas.com, Senin sore.

Susunan kabinet Jokowi-JK ditunggu pasar, terutama untuk menteri-menteri yang akan membidangi perekonomian, seperti menko perekonomian dan menteri keuangan. Sebagaimana diketahui, pasar finansial Indonesia sangat rentan. Jika terjadi pelemahan saham di regional, maka IHSG kerap terpuruk paling dalam. Namun, penguatan IHSG hari ini menambah keyakinan Lana bahwa, kali ini, faktor politik domestik sangat berperan.

Investor telanjur menaruh harapan kepada sosok mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Padahal, pasar keuangan Indonesia terbilang tipis. Volume transaksi valuta asing hanya sekitar 5 miliar dollar AS per hari. "Jadi, kalau ada yang keluar, terasa sekali. Kalau ada yang masuk, itu juga terasa. Sementara itu, bantalan fiskal kita hanya sekitar Rp 110 triliun," lanjut Lana.

Artinya, bagaimana Jokowi menakhodai kapal Indonesia, hal itu menjadi sangat penting di mata pelaku pasar. Lana berharap, siapa pun nantinya yang ditunjuk sebagai menkeu atau menko perekonomian tidak punya cacat hukum. Sebab, kata Lana, hal itu akan menjadi celah bagi parlemen untuk "mengganggu" pemerintahan baru.

"Tentu ini akan menimbulkan ketidakpercayaan baru di benak investor," tandas Lana.

Sebagaimana diketahui, IHSG melanjutkan penguatan dari akhir pekan lalu, menyusul sejumlah peristiwa yang menghapuskan kekhawatiran investor terhadap kondisi politik di Indonesia. Meski nilai transaksi tidak sebesar saat Jokowi-JK menang dalam versi hitung cepat sehari setelah Pilpres 2014, perdagangan hari ini lebih ramai ketimbang hari-hari biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com