Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: Kalau Kabinetnya Terlambat, Naikkin BBM-nya Terlambat...

Kompas.com - 24/10/2014, 13:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo segera akan mengerek harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, awal November ini. Namun, sepertinya, kabar ini tidak terlalu mengejutkan bagi para pengusaha setidaknya bagi Sofjan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Dia bilang, sudah ada indikasi kuat pemerintah Jokowi bakal mengeksekusi kenaikan harga pada akhir bulan ini. “Pengusaha menilai ini benar dilakukan untuk mempercepat reformasi struktural. Tapi kalau kabinetnya terlambat, naikkin BBM-nya jadi terlambat juga,” kata Sofjan dihubungi, Jumat (24/10/2014).

Sofjan mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan menunggu kabinet baru terbentuk. Sebab, hal ini termasuk dengan kompensasi yang akan diberikan, tentunya akan dilaksanakan oleh kementerian yang bersangkutan.

“Kalau belum terbentuk juga, paling lambat Pak Jokowi bisa naikkin di minggu pertama bulan depan,” kata dia.

Pengusaha, sebut Sofjan, sudah melakukan antisipasi dampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Kisaran kenaikan harga barang mulai dari 5 persen, namun tergantung sektor. Sektor transportasi adalah yang pertama kali terdampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Sementara itu, sektor industri belum tentu akan ikut mengerek harga barangnya di bulan yang sama.

“Penyesuaian harga di industri bisa 1 Januari 2015, karena kita kan masih ada stock di gudang yang masih bisa didistribusikan,” kata Sofjan.

Dihubungi terpisah, eks Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eko Sandjojo menegaskan kenaikan harga BBM bersubsidi menunggu terbentuknya kabinet baru. “Tunggu Menteri ESDM dan kabinet yang lain untuk keputusannya,” ucap Eko dalam pesan pendek.

baca juga: "Kado" dari Jokowi-JK, BBM Naik mulai 1 November!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com