Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, Rupiah "Digoyang" Kondisi Ekonomi Amerika dan Eropa

Kompas.com - 28/10/2014, 07:57 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Variatifnya data eksternal tetap berpotensi menekan posisi nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (28/10/2014). Dari dalam negeri, investor menunggu langkah strategis pemerintahan baru.

Dari eksternal, indeks dollar AS melemah. Selain pending home sales yang tumbuh di bawah harapan, data PMI non-manufacturing AS yang memburuk juga berkontribusi membawa indeks dollar AS melemah tipis pada dini hari tadi.

Dengan itu imbal hasil US Treasury 10 tahun yang juga kembali turun hingga 2,26 persen. Malam ini ditunggu data durable goods orders serta consumer confidence index AS yang keduanya diperkirakan membaik.

Satu lagi, pasar sedang mencermati FOMC meeting akan dimulai pada Selasa waktu setempat hingga Rabu (19/10/2014). Rapat ini diduga akan menentukan "nasib" dari stimulus The Fed yang sudah berumur 6 tahun.

Setelah sempat menguat di pembukaan bersama beberapa mata uang lain di Asia, rupiah berangsur melemah saat pembukaan pasar Eropa. Hasil stress test ECB yang buruk menyebabkan pasar saham di Eropa berguguran.

Susunan Kabinet Kerja yang disambut dingin oleh investor, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, juga mengurangi sentimen positif di pasar domestik.

Hari ini rupiah berpeluang mendapatkan kembali momentum penguatan walaupun sentimen pengurangan quantitative easing dapat memicu penguatan dollar AS di Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com