Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Persamaan antara Tomy Winata dan Susi Pudjiastuti?

Kompas.com - 02/11/2014, 10:52 WIB

KOMPAS.com
 — Beberapa hari setelah pelantikan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pulang kampung ke Pangandaran. Saat itu juga, terlihat sosok pengusaha nasional Tomy Winata hadir di antara tetamu. Kehadiran Tomy Winata ke Pangandaran hanya sebuah kebetulan?

Mungkin belum banyak yang tahu, Susi Pudjiastuti dan Tomy Winata punya banyak kesamaan. Keduanya adalah pengusaha sukses yang benar-benar merangkak dari bawah. Kesamaan lainnya, Tomy dan Susi hanya lulus SMP. "Kontroversial". Yang pasti, keduanya punya bisnis di sektor kelautan dan perikanan.

Tomy Winata, sebagai pengusaha, memiliki portofolio bisnis yang sangat beragam. Di bawah naungan Grup Artha Graha, bisnis Tomy berserak, mulai dari sektor keuangan, properti, agribisnis, hingga perikanan. Tomi juga memberi banyak inspirasi bagi pengusaha lain lewat kegiatan filantropis yang digagas melalui Artha Graha Peduli.

Selama ini, Tomy dikenal cukup dekat dengan para pejabat, petinggi aparat keamanan, bahkan hingga presiden sehingga di mana pun Tomy berada, dia selalu menjadi sorotan.

Sementara itu, sosok Susi Pudjiastuti semenjak diberi amanah sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan terus menyedot perhatian publik.

Keberhasilannya membangun bisnis cum memberdayakan masyarakat pesisir terus menjadi obrolan. Meski di sela-sela itu, obrolan juga diselingi dengan kebiasaan Susi yang "nyleneh". Dengan berbekal ijazah SMP, Susi berhasil mengembangkan bisnis aviasinya, yakni Susi Air. Karena itulah, Susi menjadi sosok yang sangat inspiratif.

Maritim Timur Jaya

Tribunnews/Bian Harnansa Tommy Winata

Tomy Winata bergerak di bisnis perikanan dan kelautan melalui PT Maritim Timur Jaya (MTJ). Perusahaan yang berada di Tual, Maluku Tenggara, itu didirikan pada 1995. Kemudian, pada 2008, perusahaan ini mulai melakukan pembenahan.

Seperti dikutip dari Antara, berbagai  fasilitas pengolahan ikan didirikan Tomy Winata di atas lahan seluas 9 hektar dari total luas lahan 160 hektar. Fasilitas yang dimaksud antara lain dermaga dengan panjang 330 meter dan lebar 13 meter dengan kedalaman 12-15 meter.

Kawasan industri perikanan terpadu itu juga memiliki tiga tangki penampungan bahan bakar dengan kapasitas masing-masing 500 kiloliter. Selain untuk kapal, bahan bakar yang ada juga untuk memasok empat pembangkit listrik yang memiliki daya 1,2 megawatt.

Untuk menangani ikan-ikan yang diperoleh dari nelayan Tual dan sekitarnya, perusahaan ini memiliki unit pengolahan ikan berkapasitas 100 ton per hari dan tiga ruang penyimpanan ikan beku berkapasitas 300 ton, 500 ton, dan 900 ton.

Maritim Timur Jaya juga memiliki pabrik es berkapasitas produksi 200 ton. Produksi es tersebut dijual kepada nelayan dengan harga yang terjangkau. Selain membeli ikan hasil tangkapan nelayan, MTJ juga memenuhi kebutuhan es balok nelayan untuk pengawetan ikan.

MTJ memiliki pabrik surimi dan tepung ikan. Kawasan industri perikanan itu juga memproduksi dan menyediakan ikan beku, ikan kering, ikan asin, ikan asap, dan ikan rebus.

Perusahaan ini juga ikut memberdayakan masyarakat sekitar dengan membeli rumput laut kering dari masyarakat. Petani mendapatkan jaminan harga yang tak akan turun saat pasokan rumput laut melimpah.

Di samping itu, MTJ bersedia membeli ikan tembang yang selama ini tidak dikonsumsi masyarakat dan tidak bisa dijual karena banyak tulangnya. Ikan-ikan tersebut selanjutnya diolah menjadi tepung ikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com