Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Emas di Pegadaian Bisa dengan Uang Rp 5.000

Kompas.com - 03/11/2014, 09:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —
PT Pegadaian (Persero) akan merilis produk pembiayaan baru, yakni tabungan emas. Berbeda dengan produk yang ada sebelumnya, produk tabungan emas memungkinkan nasabah Pegadaian untuk memiliki emas mulai dari harga Rp 5.000.

Suwhono, Direktur Utama Pegadaian, mengatakan, produk anyar ini diracik untuk membuka peluang bagi masyarakat luas untuk berinvestasi emas semurah mungkin. "Misalnya, minimal antara Rp 5.000 dan Rp 10.000, nanti diekuivalenkan dengan berat emas 0,01 gram," ujarnya, akhir pekan lalu.

Nasabah tidak akan berspekulasi dengan harga emas karena tabungan emas akan disesuaikan dengan harga emas ketika transaksi dilakukan untuk kali pertama. Nasabah akan menabung mulai dari berat emas terendah.

Saat nasabah ingin menuai jerih payahnya, sambung dia, nasabah bisa mencairkan tabungan emasnya, baik dalam bentuk emas maupun uang dengan harga emas yang disesuaikan saat itu. Produk ini diyakini akan mendapatkan respons positif dari nasabah.

"Sekarang produknya masih dirancang. Mudah-mudahan tidak akan lama, akhir tahun ini. Dengan demikian, tabungan emas bisa mulai dipasarkan kepada masyarakat pada tahun depan," terang Suwhono.

Sekadar informasi, saat ini harga emas sedang lunglai. Kondisi ini terjadi sejak tahun lalu. Pegadaian sendiri terkena imbasnya, tecermin dari perolehan laba yang terus turun. Pada kuartal ketiga ini, laba Pegadaian hanya Rp 1 triliun atau turun sekitar 20 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Sebagai alternatif dari bisnis pembiayaan emas Pegadaian yang terus melempem, perseroan merasa perlu melakukan diversifikasi produk untuk membuat bisnisnya terus tumbuh. Di samping upaya yang telah dilakukan, mereka mengaktifkan kembali lini usaha pembiayaan non-emas, seperti gadai mobil atau barang-barang elektronik yang mempunyai nilai. (Christine Novita Nababan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com