Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Sampai Kesempatan Itu Hilang Lagi..

Kompas.com - 07/11/2014, 10:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, Indonesia sudah setidaknya dua kali mengabaikan kesempatan mengolah kekayaan alam untuk mendongkrak pendapatan negara.

Pertama, Indonesia pernah booming minyak bumi. Produksi Indonesia melimpah namun, sayangnya Indonesia tidak bisa memanfaatkan hal itu akibat kebijakan energi yang kurang tepat.

Kedua, Indonesia juga pernah populer sebagai negara produsen dan eksportir kayu. Industri kayu pernah menjadi unggulan, namun hal sama, kebijakan tidak membuat industri kayu bisa mendongkrak penerimaan.

"Sekarang kita punya kesempatan minerba (mineral dan pertambangan) dan lautan. Jangan sampai kesempatan ini hilang lagi," kata Jokowi dalam pidato kunci Kompas 100 CEO Forum, Jumat (7/11/2014).

Jokowi memaparkan, di bidang kelautan Indonesia lupa bahwa memiliki 2/3 wilayah perairan. Jokowi bilang, di sinilah kekuatan Indonesia. Sayangnya, realitas saat ini, Indonesia tidak mampu menjaga dan mengolah kekayaan laut.

"Saya kemarin ke Sulawesi Tenggara, lihat nelayan menurunkan ikan, dari kapal, masuk ke cold storage, dipacking lalu diekspor. Ada potensi besar di sini," kata Jokowi.

Di sisi lain, kenyataan yang tidak bisa dipungkiri adalah masih banyaknya pencurian ikan oleh kapal-kapal asing. Jokowi mengatakan, dari 5.400 kapal tangkap yang beroperasi, hampir 90 persennya illegal.

"Kemarin saya cek hanya 10 persen kapal kita. Ikannya dibawa kemana? Saya ngerti negaranya tapi tidak saya sampaikan di sini. Laut ini kesempatan kita. Jangan sampai tidak bisa mendongkrak lagi," lanjut Jokowi.

Sementara itu, hilirisasi termasuk mineral tambang dan industri, kata Jokowi tentu membutuhkan banyak pembangkit listrik. Proyek pembangkit listrik di sisi lain masih sering terkendala pembebasan lahan.

baca juga: CEO Kompas Gramedia: Ada 2 PR yang Harus Diselesaikan Presiden Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com