Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi Semua Kementerian Digabung, Jokowi Ingin Hapus "Orientasi Proyek"

Kompas.com - 07/11/2014, 13:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendukung perkembangan industri kreatif, Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo menyatakan akan menggabungkan semua promosi sejumlah kementerian menjadi satu. Selama ini, kegiatan promosi sejumlah kementerian, dilakukan oleh masing-masing kementerian secara terpisah-pisah.

"Nanti ada namanya Indotrade atau Ina trade, atau apalah namanya," kata Jokowi dalam Kompas 100 CEO Forum, Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Menurut Jokowi, kegiatan promosi yang dilakukan saat ini tidak efektif. Anggaran yang dibuang besar karena dilakukan oleh banyak kementerian/lembaga, namun hasilnya tidak maksimal.

Jokowi mencontohkan, saat ia mengikuti pameran pada tahun 1992, jumlah stan Indonesia ada 14 stan, sedangkan negara lain seperti Malaysia baru 6 stan, dan Tiongkok hanya 3 stan. Setelah 15 tahun lewat, stan pameran Indonesia tidak bertambah sementara negara lain menjadi puluhan stand, bahkan ratusan. "Ini karena selama ini pameran yang diikuti tidak terkonsolidasi baik," kata Jokowi.

Dia melihat, kegiatan promosi yang dilakukan dengan tidak terkonsolidasi itu hanyalah kegiatan yang berorientasi proyek, dan tidak berorientasi pada kemanfaatan. "Orientasinya apa? Proyek. Kalau sudah foto-foto, SPJ, sudah. Bukan orientasi kemanfaatan," ucap Jokowi.

Jokowi kembali menegaskan nantinya kegiatan promosi yang dilakukan Indonesia hanya akan dijalankan oleh satu badan. Tadinya, semua kementerian melakukan promosi sendiri-sendiri, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerianb Perindustrian, dan Kementerian Koperasi dan UKM.

"Nanti jadi satu. Tidak adalagi anggaran promosi di tiap kementerian," kata dia.

Selain lebih efisien, Jokowi yakin dengan terkonsolidasi, Indonesia akan mendapat tempat yang lebih bermartabat ketika mengikuti pameran. "Negara harus punya martabat, harus punya harga diri. Enggak mau ikut pameran kalau dekat toilet. Kalau mau ikut ya di depan. Enggak boleh sendiri-sendiri. Harus di depan, kelihatan ini lho Indonesia," kata dia.

baca juga: Disuruh Jokowi Jawab, Jonan Minta Pertanyaan Diulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com