Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Pun Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Pemerintah Perlu Antisipasinya

Kompas.com - 07/11/2014, 14:15 WIB
Tabita Diela

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan, sekaligus Pakar Kebijakan Publik, Arief Budimanta mengungkapkan dukungan partainya atas keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Berapa pun jumlah kenaikan yang ditetapkan pemerintah, tutur Arief, pemerintah perlu membangun sistem perlindungan sosial maupun sistem jaminan sosial yang komprehensif.

Dia mengungkapkan, sikap PDI Perjuangan sejauh ini cukup jelas, yaitu mendukung proses percepatan kesejahteraan rakyat. Hanya saja, proses tersebut membutuhkan pendanaan yang salah satunya berasal APBN.

"Nah, pendanaan itu salah satunya datang dari APBN. Untuk melakukan proses percepatan itu maka kita memang memandang harus ada pengalihan (subsidi), ya. Subsidi dari konsumtif ke produktif, termasuk rencana penaikan BBM itu," ujar Arief seusai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Keuangan Inklusif, rangkaian ISEF 2014 di Surabaya, Jumat (7/11/2014).

Mengenai besaran jumlah kenaikan harga BBM, Arief mengaku hal itu merupakan wewenang pemerintah. Kenaikan mulai dari Rp 500 hingga Rp 3.000 masing-masing memiliki efek berbeda. Pemerintah perlu mengantisipasi efek tersebut sejak awal.

"Semakin tinggi kenaikan, implikasi dampak inflasi semakin banyak, jumlah orang miskinnya juga semakin banyak. Maka kemudian atas dasar itu implikasi terhadap makroekonomi dan dampak sosialnya harus dapat dikendalikan sejak awal," imbuh Arief.

Arief menuturkan, pihaknya mendukung penuh tindakan preventif dari pemerintah dengan membangun sistem perlindungan sosial dan sistem jaminan sosial yang komprehensif. Sistem tersebut terdiri dari kesehatan, pendidikan, termasuk bantuan untuk keluarga pra sejahtera atau tidak mampu melalui program Keluarga Sejahtera.

Ketiga "Kartu Sakti" yang dibagikan langsung oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu pun dinilainya efektif. "Apa yang dikerjakan sekarang itu semuanya menyangkut basic needs, kebutuhan dasar dari masyarakat. Jadi sangat efektif," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com