"15-20 tahun lalu, industri perminyakan dipandang eksklutif, karakteristiknya berbeda. Gambarannya, operasinya dan fasilitasnya berbeda dari industri lain. Kesannya cukup mewah," kata Widjonarko, dalam sambutan Rapat Kerja Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SKK Migas-KKKS 2014, Denpasar, Kamis (13/11/2014).
lebih lanjut, Widjonarko menerangkan, hal demikian itu disebabkan wilayah kerja industri migas umumnya di pelosok. Atas dasar itu, banyak masyarakat yang tidak mengenal industri migas. "Dulu daerah terpencil itu sulit didiami, sekarang tidak lagi. Jadi, industri perminyakan makin dekat dengan permukiman. Industri ini makin dipandang. Itu dari sisi fisik," ujar dia.
Saat ini, akibat banyak orang yang mengenal, maka tantangan yang dihadapi industri migas makin tinggi. Masyarakat banyak memberikan banyak pertanyaan, komentar serta tanggapan atas kegiatan industri ini. "Ini satu cerminan industri ini sudah sangat transparan," kata Widjonarko.
Dengan adanya tantangan tersebut,, Widjonarko mengatakan, perlu sistem operasi terpadu yang lebih baik, untuk memberikan informasi yang mampu menjawab pertanyaan publik.
Raker TIK SKK Migas-KKKS 2014 ini, sebut dia, bertujuan untuk menjawab pertanyaan publik yang ingin tahu lebih dalam soal kegiatan perminyakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.