Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Harga Barang Tak Terkendali, Pemerintah Diminta Segera Umumkan Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 16/11/2014, 11:11 WIB


DENPASAR, KOMPAS.com
- Rektor Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Prof Sri Darma berharap pemerintah segera mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, rencana itu memicu naiknya harga barang dan kebutuhan bahan pokok masyarakat.

"Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah harus segera mengumumkan naiknya harga BBM agar harga berbagai barang di pasaran bisa dikendalikan," kata Sri Darma di Denpasar, Minggu (16/11/2014), seperti dikutip Antara.

Sri Darma mengatakan, naiknya sejumlah harga barang sebelum keluarnya pengumuman resmi kenaikan harga BBM oleh pemerintah merupakan hal yang wajar. Psikologi pasar terpengaruh akan isu kenaikan harga BBM.

Dalam kondisi demikian, pelaku bisnis akan melakukan penyesuaian harga berbagai jenis barang yang dijualnya.

Selain itu, kata dia, ada juga spekulan yang mencoba peruntungan dengan memanfaatkan jeda waktu sebelum harga baru BBM diberlakukan dengan menaikan berbagai harga barang di pasaran.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pengumuman harga BBM baru harus segera dilakukan agar tidak terjadi pergerakan harga yang tidak terkendali. Dengan demikian, diharapkan pelaku usaha memiliki kepastian untuk menyesuaikan besaran kenaikan berbagai biaya produksi yang berpengaruh terhadap kenaikan harga jual.

Rencana kenaikan harga BBM, menurut Sri Darma, merupakan dilema bagi pemerintah. Jika harga BBM tidak naik, maka akan membebani APBN dan jika dinaikan pemerintah memang akan mendapat dana segar untuk pembagunan dari pengurangan subsidi BBM.

Namun, penyesuai harga BBM tersebut membuat sebagian rakyat akan menjerit. Semua hal itu mesti diantisipasi oleh pemerintahan baru Presiden Jokowi dengan program "kartu saktinya" sehingga rakyat kecil tidak makin terhimpit.

Denga naiknya harga BBM subsidi, Sri Darma berharap pembangunan akan lebih tepat sasaran dan lebih pesat lagi.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa kenaikan harga BBM akan diumumkan setelah Jokowi kembali ke Tanah Air dari lawatan ke luar negeri. (Baca: Jusuf Kalla: Begitu Jokowi Pulang, Kenaikan Harga BBM Segera Diumumkan)

Menurut JK, jumlah kenaikan nanti akan dikalkulasi berdasarkan harga minyak dunia yang turun menjadi sekitar 80 dollar AS dan melemahnya rupiah. (Baca: Jokowi: Subsidi BBM Rp 714 Triliun, Sangat Boros!)

Tujuan pemerintah menaikkan harga BBM adalah mengalihkan subsidi ke konsumtif menjadi produktif, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com