Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kenaikan BI Rate Bukan Pengetatan Likuiditas

Kompas.com - 18/11/2014, 21:02 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia meminta para pelaku pasar tak salah mengartikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang diumumkan pada Selasa (18/11/2014).

"Kenaikan BI Rate jangan diartikan bahwa likuiditasnya akan semakin ketat (atau pertumbuhan) kreditnya akan semakin turun," tegas Deputi Gubernur Bank Indonesia  Perry Warjiyo, di Gedung BI, Selasa petang.

"Kami sudah atasi itu dengan pelebaran koridor (suku bunga yang lain), dengan kebijakan makroprudensial, seperti tadi yang dijelaskan Pak Halim. Bahkan, kami mendorong kredit juga melalui insentif khususnya kepada UMKM," lanjut Perry.

Penyesuaian kebijakan makroprudensial yang dimaksud Perry adalah perluasan sumber pendanaan bagi perbankan sekaligus mendorong pendalaman pasar keuangan. Di dalamnya tercakup perluasan definisi simpanan, yang memasukkan surat berharga dari bank dalam perhitungan loan deposit ratio (LDR) dalam kebijakan giro wajib minimum (GWM)-LDR.

Selain itu, ada pula pemberian insentif untuk mendorong penyaluran kredit UMKM. Menurut Perry, kenaikan suku bunga acuan bisa mendorong hal-hal positif seperti pengendalian ekspektasi inflasi, kecukupan likuiditas, kenaikan pertumbuhan kredit dari 13 persen menjadi 15 persen hingga 17 persen.

Bila dampak positif itu terjadi, Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terdorong tumbuh hingga kisaran 5,4 persen sampai 5,8 persen.

Pada Selasa, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,75 persen.

Bersamaan dengan itu, BI juga menaikkan lending facility rate (LF Rate) sebesar 50 basis poin menjadi 8,00 persen dan deposit facility rate (DF rate) dipertahankan di level 5,75 persen. Ketiga perubahan suku bunga acuan itu akan mulai berlaku pada Rabu (19/11/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com