Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Wilayah Barat

Kompas.com - 20/11/2014, 10:20 WIB
advertorial

Penulis

Bangsa kita memiliki angkatan kerja dalam jumlah yang sangat besar. Meski dengan kuantitas besar, namun angkatan kerja ini memiliki profil umum berpendidikan rendah, kurang terampil serta tersebar sangat luas dalam karakteristik perkotaan – perdesaan, pesisir – non pesisir serta tersebar hingga ke daerah terpencil.

Persoalan ketenagakerjaan sangat erat terkait persoalan kemiskinan, di mana perluasan kesempatan kerja merupakan salah satu upaya strategis untuk memutus rantai kemiskinan. Sehingga kita mengenal triple track strategy yaitu pro-job, pro-poor dan pro-growth, di mana pertumbuhan ekonomi diharapkan secara signifikan dapat mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja dan mampu mengurangi kemiskinan.

Namun demikian, strategi pengembangan ekonomi nasional perlu diperbaiki agar pada akhirnya mampu mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja. Di sisi lain, penyediaan tenaga kerja harus mampu mendekati kebutuhan dunia usaha yang terus berkembang. Untuk itu maka diperlukan sebuah strategi ketenagakerjaan, dalam hal ini adalah strategi penempatan tenaga kerja, yang lebih optimal.

Jelang MEA 2015, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja terus melakukan persiapan agar tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dan unggul, sebagai contoh, Ditjen Binapenta telah sepakat dengan Pemerintah Daerah untuk meningkatkat program padat karya, teknologi tepat guna, dan pemberdayaan pemuda serta wanita.

Dr. Dra. Reyna Usman, MMselaku Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI menegaskan empat point strategi  penempatan tenaga kerja di masa datang dihadapkan pada lingkungan, baik internal maupun eksternal yang dinamis. Beberapa isu yang dihadapi adalah :

(1) Reformasi politik dan kebijakan pembangunan nasional yang menuntut penerapan yang lebih nyata dan luas terhadap good governance, terutama pada penerapan otonomi daerah dan pengarusutamaan gender,

(2) Globalisasi ekonomi yang berpengaruh terhadap perkembangan pasar kerja baik di dalam  negeri maupun di luar negeri yang berdampak pada prospek kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja,

(3) Perubahan komposisi lapangan kerja industri dan jabatan dalam dunia kerja, perubahan teknologi di dalam tempat kerja dan restrukturisasi perusahaan, termasuk perubahan kebutuhan tenaga kerja,

(4) Terdapat kebutuhan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja, dimana diharapkan struktur angkatan kerja dapat bergeser, yang semula didominasi oleh tenaga kerja berpendidikan rendah, akan bergeser ke tenaga kerja yang berpendidikan menengah dan atas.

Penyesuaian Renstra Ditjen Binapenta 2015 – 2019 terhadap dinamika tantangan yang ada perlu dilakukan, sebagai upaya menyesuaikan tuntutan kebutuhan dan mempertajam kembali arah kebijakan, program, kegiatan dan sasaran pembinaan penempatan tenaga kerja.

Untuk itu, maka pertama yang harus dilakukan adalah menajamkan kembali visi dan misi pembinaan penempatan kerja sesuai dengan konteks kekinian maupun perkiraan dinamika ke depan. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

Whats New
Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com